Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Keluarga Juta Wiyana (20) tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di Malaysia akan menempuh jalur hukum jika hasil autopsi membuktikan bahwa Juta menjadi korban penganiayaan.

"Kami akan meminta bantuan pemerintah untuk mengusut masalah ini, karena jika memang karena sakit maka jenazah tidak akan ada bekas luka lebar di kepala dan lebam seluruh tubuh," kata dia, di Dusun Pegantungan Desa Bakauheni Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan, Sabtu.

Dia mengaku, masih menunggu hasil autopsi hasil dari RSUD Abdoel Moeloek Bandarlampung hingga dua pekan ke depan karena sampel hasil autopsi akan dikirim ke Bandung Jawa Barat terlebih dahulu untuk memastikan penyebab kematiannya.

Dia menerangkan, berdasarkan keterangan dokter jika kematian anaknya karena radang otak atau meningitis seperti yang diinformasikan sang majikan maka tidak akan secepat itu kematiannya sementara sebelumnya dalam kondisi sehat.

"Tiga pekan lalu Juta masih sempat menelpon dan kondisinya masih sehat tanpa ada keluhan apapun," jelas dia.

Selain itu, kata dia, anaknya selama ini tidak pernah mengeluhkan adanya serangan penyakit apapun apalagi sampai menderita penyakit meningitis atau peradangan pada otak yang membuatnya meninggal secepat itu.

Dia juga menyayangkan, pengiriman jenazah dilakukan tanpa ada yang mengantarkan dari pihak-pihak terkait, melainkan hanya seorang sopir ambulan.

"Seolah-olah tidak ada pihak yang perduli, seperti paket barang," katanya.

Selain itu, pihak keluarga juga berharap pemerintah untuk membantu menyelesaikan masalah ini karena kematiannya sangat mencurigakan dan perlu diselidiki penyebabnya secepatnya karena pihak majikan sulit dihubungi setelah memberitahukan beberapa waktu lalu.

"Beberapa pekan lalu dia menelpon akan mengirimkan gajinya selama setahun pada bulan ini, namun ternyata yang datang jasadnya," ujar dia dengan berusaha tegar atas kematian anaknya itu.

Juta Wiyana (20), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Pegantungan Kecamatan Bakauheni Kebupaten Lampung Selatan yang meninggal dunia di Malaysia pada hari Rabu (24/11) sore, sampai pada kepada keluarga almarhum Jumat dinihari.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Lampung Selatan, Tantan Sukmantara, menyebutkan jenazah Juta begitu tiba di Jakarta, langsung diserahkan kepada keluarga almarhum.

Dia mengatakan, berdasarkan surat keterangan dari Konjen Indonesia di Malaysia, kematian gadis tersebut karena terserang penyakit meningitis sejak beberapa hari lalu hingga meninggal.

Juta berangkat ke Malaysia sebagai TKW tahun 2008 melalui salah satu makelar Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan, Hadi, yang saat ini masih diburu petugas untuk ikut bertanggung jawab atas kematiannya.

Sementara itu, setelah diautopsi jenazah janda kembang tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya pada Sabtu Sore dan keluarga masih menunggu hasil autopsi. (ANT-048/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010