Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Juli 2021 mencapai Rp83,1 triliun atau sebesar 34 persen dari total PNBP nasional yang mencapai Rp242,1 triliun.

"Kontribusi PNBP terbesar berasal dari subsektor migas sebesar Rp47,6 triliun dan subsektor minerba sebesar Rp33,6 triliun," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis.

Sementara itu pencapaian PNBP sektor ESDM tahun lalu tercatat sebesar Rp108,7 triliun atau 31 persen dari total PNBP nasional sebesar Rp343,8 triliun atau 119 persen dari target yang ditetapkan.

Kementerian ESDM termasuk salah satu kementerian yang memberikan kontribusi pada penerimaan negara berupa PNBP.

Penerimaan negara sektor ESDM terdiri dari PNBP migas, mineral dan batubara, panas bumi dan lain-lain seperti iuran badan usaha, DMO migas, penjualan data, serta penerimaan Badan Layanan Umum.

Menteri Arifin menerangkan sebagian besar anggaran Kementerian ESDM digunakan untuk belanja infrastruktur bagi masyarakat. Realisasi anggaran tahun 2020 mencapai Rp5,8 triliun atau 93,8 persen dari pagu anggaran Rp6,2 triliun.

"Realisasi anggaran tahun 2020 merupakan realisasi terbesar selama 11 tahun terakhir. Selain itu kinerja pengelolaan anggaran semakin baik yang ditandai dengan Indeks Smart (Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu) sebesar 95,95 lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 92,93," ujarnya.

Tahun ini, Kementerian ESDM juga meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini merupakan kali kelima, selama lima tahun berturut-turut, Kementerian ESDM meraih opini WTP.

Terhadap pencapaian itu,, Komisi VII DPR memberikan apresiasi atas prestasi tersebut dan mendorong seluruh temuan tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya sesuai rekomendasi BPK.

Baca juga: Kementerian ESDM usulkan subsidi solar Rp500 per liter pada 2022

Baca juga: Semester I 2021, pembangkit energi terbarukan bertambah 217 megawatt

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021