Jangan sampai negara ini rugi dua atau tiga kali, seperti dana keluar besar akibat food estate, tapi importasi jalan terus
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menginginkan pemerintah dapat betul-betul mengevaluasi kembali program food estate atau lumbung pangan yang dinilai telah mendapatkan alokasi dana negara yang cukup besar.

"Food estate inikan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Evaluasi berkala mesti dilakukan per triwulan apakah target dan tujuannya membuahkan hasil. Jangan sampai negara ini rugi dua atau tiga kali, seperti dana keluar besar akibat food estate, tapi importasi jalan terus," kata Andi Akmal Pasluddin dalam rilis di Jakarta, Kamis.

Ia menyoroti importasi beberapa komoditas pangan sejak tahun 2020 masih terus saja berlangsung seperti di tanaman pangan, hortikultura, hingga peternakan seperti daging sapi.

Baca juga: Kementan akan tambah food estate berbasis hortikultura

Baca juga: Mentan janjikan produksi petani daerah Food Estate bisa diekspor


Selain itu, ujar dia, saat ini masih terjadi terganggunya rantai pasokan pangan domestik dan proses produksi pangan akibat anjuran pembatasan sosial ditambah banyaknya pemutusan kerja pada masa pandemi COVID-19.

"Jadi perlu ada evaluasi, antara anggaran yang dikeluarkan negara dengan hasil yang berdampak kepada masyarakat pada urusan pemenuhan kebutuhan pangan," ucapnya.

Akmal menegaskan Indonesia perlu solusi pangan yang berkesinambungan, di mana tersedia produk pangan yang murah untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga, sekaligus memiliki kualitas gizi yang baik.

Pemenuhan kebutuhan dalam negeri, lanjutnya, selain dapat memenuhi kebutuhan pangan yang baik, juga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca juga: Food estate dapat jadi solusi pemenuhan pangan RI, kata peneliti Indef

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021