Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama akan meluncurkan aplikasi Rapor Digital Madrasah (RDM) yang akan digunakan oleh 87.000 madrasah pada berbagai tingkatan di seluruh Indonesia.

"Masa depan anak-anak kita pasti datang dan kita harus mampu mengantarkannya dengan penuh makna," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Rapor Digital Madrasah ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi yang digunakan sebelumnya, yakni Aplikasi Rapor Digital. Menurut Ali, penyempurnaan ini sebagai terobosan dalam mengoptimalkan layanan pembelajaran di madrasah.

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M. Isom mengatakan peluncuran RDM ini melengkapi platform pembelajaran e-learning madrasah yang berjalan selama pandemi.

Menurutnya, RDM hadir dengan menu yang lebih lengkap serta memudahkan guru, siswa, dan kepala madrasah dalam melakukan perencanaan, proses, dan penilaian serta pelaporan hasil belajar madrasah.

"RDM bukan sekadar aplikasi untuk mencetak rapor. Melalui RDM, kepala madrasah, guru dan orang tua siswa bisa memantau perkembangan capaian kompetensi siswa secara real time," katanya.

Isom menjelaskan bahwa dalam RDM dapat menganalisis dan menggambarkan grafik perkembangan kompetensi siswa yang dapat diketahui secara cepat dan akurat.

Atas dukungan data tersebut, guru diharapkan bisa memberikan program perbaikan pembelajaran dan pengayaan secara tepat, baik dari sisi waktu maupun mutu.

Melalui aplikasi ini juga guru dan operator madrasah lebih mudah dan cepat dalam mengelola administrasi penilaian hasil belajar di madrasah. Guru dapat mengelola nilai secara daring dari mana saja dan kapan saja.

Tak hanya itu, kata Isom, RDM berfungsi sebagai bank nilai siswa madrasah. Seluruh data nilai siswa madrasah tersimpan di server pusat serta dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.

Karena RDM sudah terintegrasi dengan sistem informasi manajemen pendidikan (EMIS), maka saat siswa akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), tidak perlu lagi menginput data nilai secara manual, karena seluruh data nilai sudah tersedia.

"Kami bertekad meningkatkan mutu dan daya saing madrasah, mewujudkan madrasah mandiri dan berprestasi melalui terobosan-terobosan layanan digital yang cepat dan akurat di madrasah," kata Isom.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021