Jakarta (ANTARA) - Tim monitoring dan evaluasi Kantor Staf Presiden (KSP) mengapresiasi sinergi yang terjalin antara puskesmas dan relawan kader ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam penanganan COVID-19 di Padang, Sumatera Barat.

Sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19, Puskesmas Parak Karakah, di Kota Padang, melakukan swab antigen massal yang didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Padang dan melibatkan anggota PKK untuk melakukan contact tracing atau penelusuran kontak.

“Ini bisa menjadi contoh baik sinergi elemen masyarakat dalam upaya penanganan COVID-19, harapannya bisa menjadi inspirasi bagi layanan kesehatan di daerah lain," ujar Tenaga Ahli Utama KSP Wisnu Aji Nugroho dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KSP: Sistem kesehatan nasional mampu putus mata rantai COVID-19

Selama 5 hari, kegiatan tersebut berhasil mencapai 1.000 sampel. Menurut Wisnu, saat ini masyarakat banyak melakukan inovasi dalam upaya mencegah penularan COVID-19 di wilayahnya.

Wisnu mengatakan melalui sinergi tersebut, masyarakat setempat dapat teredukasi dengan baik dan kasus COVID-19 dapat ditekan.

Koordinator Penanganan COVID-19 Puskesmas Andalas dr. Pratiwi menyampaikan cakupan wilayah kerja Puskesmas Parak Karakah cukup luas.

Pihaknya bersyukur mendapatkan dukungan dari ibu-ibu anggota PKK untuk melakukan tracing dan membantu administrasi dalam kegiatan swab massal.

Sementara itu Penanggung jawab Puskesmas Parak Karakah dr. Ulfia mengatakan ibu-ibu PKK lebih mengenal lingkungan dan sesama tetangga, sehingga memudahkan untuk mencari informasi soal kontak erat kasus COVID-19 di wilayahnya.

"Masyarakat juga lebih nyaman dan terbuka (memberikan informasi mengenai) kontak eratnya”, ujar Ulfia.

Baca juga: KSP tegaskan pandemi picu pertumbuhan kemandirian industri farmasi

Puskesmas Parak Karakah juga menjadi pilot project dalam program “Ayo Ceting, Ayo Cegah Stunting”, yang digagas oleh Puskesmas Andalas.

Melalui inovasi ini, Puskesmas Andalas berhasil menyabet penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB) Tahun 2020.

Program Ayo Ceting mengolaborasikan pemberdayaan masyarakat dan teknologi informasi, dengan kelompok sasaran ibu hamil, bayi dan balita.

Terdapat tiga produk utama dari program ini yakni grup WhatsApp untuk ibu hamil, program Data Balita, dan aplikasi Ayo Ceting.

Melalui Ayo Ceting, kelompok berisiko diberikan akses yang lebih mudah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pencegahan stunting, pola makan dan pola asuh yang benar serta media edukasi digital yang dapat diakses kapan saja, dimana saja oleh siapa saja.

“Masyarakat dapat memantau status gizi bayi balita secara mandiri dan berkonsultasi dengan dokter melalui fitur pendaftaran dan konsultasi dokter online. Lewat aplikasi Ayo Ceting sudah terhimpun 975 data ibu hamil, bayi dan balita. Interaksi dengan masyarakat bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung dan mendukung jalannya program social distancing yang dicanangkan pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19," kata dr. Ulfia.

Baca juga: Tim monitoring dan evaluasi KSP salurkan bansos di Kalbar

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021