Vaksinasi dilakukan untuk mempertahankan kekuatan pada rantai pasok usaha demi memastikan keberlangsungan industri HPTL agar dapat segera bangkit.
Jakarya (ANTARA) - Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) bersama Aliansi Pengusaha Pengantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO) menjalankan program vaksinasi COVID-19 tahap pertama bagi 400 pekerja di industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL).

"Vaksinasi dilakukan untuk mempertahankan kekuatan pada rantai pasok usaha demi memastikan keberlangsungan industri HPTL agar dapat segera bangkit," Ketua Umum APVI Aryo Andrianto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut Aryo, penerima vaksin meliputi anggota asosiasi industri, pemilik serta pekerja toko (vaporista) yang berasal dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Baca juga: Asosiasi berharap regulasi produk HPTL berlandas kajian ilmiah

Vaksinasi dalam rangka HUT RI ke-76, dengan tema Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh ini, dibuka Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto.

"Program vaksinasi agar kesehatan seluruh pihak yang berkontribusi dalam rantai pasok tetap terjaga sehingga dapat menjalankan bisnisnya pada masa sulit ini," kata Aryo.

Ketua APPNINDO Roy Lefrans mengatakan program ini sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan sekitar 70 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia sudah divaksinasi hingga akhir 2021.

Baca juga: Asosiasi harapkan pemerintah dukung pemanfaatan tembakau alternatif

Tujuannya agar terbentuk kekebalan komunal (herd immunity), dengan begitu aktivitas masyarakat dapat berangsur normal sehingga perekonomian nasional dapat kembali bergerak ke arah positif.

Pandemi katanya, telah menyebabkan pelemahan daya beli masyarakat karena banyak yang kehilangan mata pencaharian.

Ditambah lagi pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas sosial membuat para pelaku usaha tidak dapat membuka tokonya.

Kondisi ini berdampak besar terhadap penjualan produk HPTL, di mana realisasi cukai HPTL hanya Rp 298 miliar atau turun 28 persen dibandingkan perolehan semester I-2020 lalu yang senilai Rp 415 miliar.

“APPNINDO, APVI dan seluruh stakeholder berharap pemerintah dapat membantu industri HPTL agar terus bertahan dan mampu melewati periode sulit ini. Kami percaya, dukungan pemerintah akan semakin memperkuat industri yang masih baru ini,” ujar Roy.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021