Jadi betul-betul beliau adalah seorang negarawan di dalam pidato yang disampaikan barusan
Jakarta (ANTARA) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Dr. Emrus Sihombing menilai Presiden Joko Widodo menunjukkan sikap kenegarawanannya ketika menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI 2021.

Emrus Sihombing saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Senin, melihat dari pidato tersebut dapat disimpulkan bahwa Presiden Jokowi mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya secara keseluruhan. "Jadi betul-betul beliau adalah seorang negarawan di dalam pidato yang disampaikan barusan," kata Emrus.

Dia mengatakan jika merujuk aspek komunikasi politik, maka pesan-pesan yang disampaikan Presiden Jokowi lewat pidato merupakan pesan kebangsaan yang sifatnya sebagai kepentingan bangsa dan negara. "Kemudian kita lihat dari sudut simbol non-verbal, beliau menggunakan pakaian adat dari Suku Baduy," ucap dia.

Baca juga: Pemerintah alokasikan anggaran perlindungan sosial Rp427,5 triliun

Baca juga: Pemerintah targetkan pendapatan negara Rp1.840 triliun pada 2022


Penggunaan tersebut lanjut dirinya bukan kali pertama, Presiden Jokowi juga menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah pada peringatan HUT RI tahun-tahun sebelumnya. "Menunjukkan bahwa sebagai kepala negara, presiden, dan representasi dari rakyat, Presiden Joko Widodo telah memberikan teladan (kenegarawanan) bagi kita, kita bersatu dan bersama dalam Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Cara-cara Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat menunjukkan kepada seluruh rakyat yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk terus bersatu dalam keberagaman dan kebersamaan walau Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masing masing daerah. "Terkait lambang non-verbal yang ditunjukkan bapak Presiden Joko Widodo setiap 17 Agustus, ke depan hendaknya tidak sekadar hanya 17-an saja, kenapa tidak setiap bulan bahkan setiap hari (para pejabat pusat sampai daerah menjadi teladan) untuk membiasakan masyarakat dalam keberagaman," tuturnya.

Baca juga: Presiden: Belanja negara dalam RAPBN 2022 sebesar Rp2.708,7 triliun

Baca juga: Anggaran transfer daerah dan dana desa 2022 capai Rp770,4 triliun


Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021