Makassar (ANTARA News) - Seorang Calon Haji asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sitti Salma binti Naci (53 thn) yang tergabung dalam kloter 16 meninggal di Tanah Suci.

"Dari informasi yang diperoleh, Sitti meninggal karena menderita penyakit gagal jantung yang membuat berhentinya saluran darah atau cardiac arrest, ungkap Wakil Kepala Bidang Dokumen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Solihin, di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, Sitti meninggal 6 November 2010 pukul 06.15 waktu Arab Saudi dan jasadnya langsung dimakamkan di Syara, Makkah.

Selain Sitti, masih terdapat empat Calhaj lain yang berangkat melalui Embarkasi Makasar yang meninggal di Tanah Suci.

Keempat Calhaj tersebut bernama Hasma Abidul Ibaad binti Abidul asal Papua yang tergabung dalam kloter 15, Sahabu bin Kauni asal Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat yang tergabung dalam kloter 14, Abdullah Gafar bin La Djirah asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam kloter 23, dan Yahya Wanci bin Usman asal Papua Barat yang tergabung dalam kloter 12.

"Keempat Calhaj tersebut meninggal di Makkah dengan lokasi yang berbeda-beda," ucapnya.

Dua Calhaj, yakni Yahya Wanci dan Abdullah Gafar meninggal saat masih berada di pemondokan, sedangkan Sahabu meninggal saat berada di Embarkasi, dan Hasma Abidul meninggal di Rumah sakit Arab Saudi.

Jasad keempat Calhaj tersebut pun sudah dimakamkan di lokasi yang sama, yakni di Ma La, Makkah.

"Berdasarkan informasi dari Sistem Komputer Haji Terpadu (Siskohat), Calhaj bernama Hasma Abidul, Yahya Wanci dan Abdullah Gafar meninggal karena penyakit pada bagian pembuluh darah dan jantung atau Kardio Vaskuler," terangnya.

Sedangkan Calhaj bernama Sahabu meninggal karena menderita penyakit pada bagian paru-paru.

Ia mengatakan, dengan meninggalnya lima Calhaj ini, menambah daftar Calhaj Embarkasi Makassar yang meninggal di Tanah Suci menjadi sembilan orang.

"Sebelumnya, sudah ada empat Calhaj yang juga meninggal di Tanah Suci dan sudah dimakamkan di sana," tuturnya.
(ANT103/F003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010