Pontianak (ANTARA) - Sejumlah komoditi pertanian dan perkebunan Kalbar dalam Merdeka Ekspor nilainya mencapai Rp194,31 miliar dan dalam pelepasan produk unggulan ekspor Kalbar tersebut langsung dilakukan Presiden  Joko Widodo secara virtual.

“Turut bangga produk pertanian dan perkebunan Kalbar terus menjadi andalan daerah ini untuk ekspor. Tentu ini sektor pertanian dan perkebunan menjadi andalan ekonomi Kalbar,” ujar Gubernur Kalbar, Sutarmidji dalam pelepasan Merdeka Ekspor komoditi Kalbar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian sejak awal ia memimpin menjadi perhatian dalam pemerintahannya. Menurut dia, daerah
mengandalkan sektor pertanian dan perekonomian tidak akan anjlok karena potensi untuk produk ekspor dan lainnya sangat besar.

“Saat ini sektor pertanian dan perkebunan belum maksimal dalam sentuhan teknologi nilai ekspornya sudah baik. Apalagi menurutnya kalau ada sentuhan dari teknologi dan lainnya,” jelas dia.

Saat ini andil cpo yang tercatat ekspor melalui Kalbar masih 10 persen. Hal itu harus menjadi perhatian bagaimana ekspor CPO Kalbar tercatat di daerah ini karena selama ini sebagian besar masih diekspor melalui pelabuhan luar. Padahal produksi CPO Kalbar sudah mencapai 3,8 juta ton per tahun.

“Pelabuhan Kijing di Mempawah sudah ada namun belum maksimal dan terjadi ada kendala . Pada Desember 2021 baru lancar. Nah, meski demikian dengan andil ekspor Kalbar di bawah 10 persen saja melalui Kalbar ekonomi kita di Triwulan II 2021 sebesar 10,81 persen (YoY). Itu nomor dua se Kalimantan. Kalau ekspor kita tercatat di Kalbar semua yakin kita bisa tertinggi di Kalimantan,” katanya.

Komoditi ekspor  di Kalbar sangat banyak dan terbukti dalam Merdeka Ekspor ada 30 jenis yang dilepas.

Kalbar memiliki 12 varietas durian unggul dari total 38 yang ada di Indonesia. Kabupaten Sanggau menjadi gudang durian hutan unggul.

“Durian hutan sangat diminati. Saat ini sudah diekspor dalam bentuk pasta durian. Itu sangat membantu dalam pasar bagi petani. Jadi tidak hanya tempoyak atau dodol yang pasarnya dalam negeri saja,” katanya.

Terkait perizinan ia memastikan akan memudahkan dan tanpa harus menunggu. Hal itu selama ada kewenangan di Provinsi Kalbar maka ia memastikan akan cepat.

“Kepada Balai Karantina saya juga meminta jangan sampai produk kita ditolak. Aturan tetap dijalankan agar tidak berdampak luas ke daerah lainnya. Saya mengajak semua pihak untuk menggiatkan ekspor,”ajak dia.

Dalam Merdeka Ekspor komoditi yang diekspor dari Kalbar yakni Tanaman Hias, Pasta Durian, Kelapa Bulat, Kelapa Parut Kering, Palm Kernel Expeller, Santan Kelapa, Biji Pinang, RBD Palm Olein, Karet dan Sarang Burung Walet. Total nilai ekspor dalam program tersebut Rp194,31 miliar.
 

Pewarta: Dedi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021