Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan berhasil memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama imbal dagang bisnis ke bisnis (business to business/B-to-B) Indonesia dengan Jerman yang sekaligus menandai tercapainya target tiga nota kesepahaman kerja sama imbal dagang B-to-B yang ditetapkan untuk tahun ini.

“Lewat penandatanganan MoU kerja sama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Jerman ini, maka penandatanganan tiga MoU yang ditargetkan Kemendag telah tercapai," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha yang hadir mewakili Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Marthin lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Penandatanganan itu membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Kami berharap kontrak kerja sama dapat sesegera mungkin direalisasikan.

Penandatanganan MoU Indonesia–Jerman berlangsung secara virtual pada Kamis (12/8). Sebelumnya, penandatanganan serupa dilakukan Indonesia dengan Meksiko pada 2 Juli 2021 dan dengan Rusia pada 4 Agustus 2021.

MoU kali ini ditandatangani antara Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan Managing Director pada Saffron Group Company Ghassem Hassanzadeh. PT PPI bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Indonesia dan Saffron Company bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Jerman.

Beberapa produk Indonesia yang dapat didorong ekspornya ke Jerman mencakup produk mesin cetak dan fotokopi, alas kaki olahraga, bijih tembaga, resistor listrik, kelapa sawit, karet, dan coklat.

Selain itu, produk yang kerap diimpor dari Jerman antara lain mesin, produk logam seperti besi, baja, alumunium, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan, dan pupuk.

Dalam acara tersebut, Johni menyampaikan apresiasinya kepada tim imbal dagang PT PPI, yang telah serius menindaklanjuti penjajakan yang dilakukan Kemendag.

Turut hadir dan menyaksikan baik secara langsung maupun virtual penandatanganan MoU yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha, Konsul Jenderal Republik Indonesia Hamburg Ardian Wicaksono, Atase Perdagangan RI Berlin Nurlisa Arfani, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto, serta perwakilan stakeholder terkait antara lain Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT BNI TBK, dan PT Askrindo.

Konsul Jenderal RI Hamburg Ardian Wicaksono juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Jerman melalui skema imbal dagang B-to-B ini.

Ia menilai, upaya ini dapat berkontribusi mendorong kembali hubungan dagang kedua negara yang terdampak pandemi COVID-19.

KBRI Berlin dan KJRI Hamburg sangat senang dan mendukung penuh penandatanganan MoU kerja sama komitmen awal untuk imbal dagang B-to-B ini.

"Kami menghargai upaya fasilitasi Kemendag untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jerman, khususnya di tengah pandemi. Jerman merupakan salah satu negara mitra dagang Indonesia yang hubungan perdagangan bilateralnya menurun sejak tiga tahun terakhir, yaitu minus 9,43 persen. Namun kami optimis, kita dapat meningkatkan kembali nilai ekspor ke Jerman,” imbuh Konjen Ardian.

Sementara itu, Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto menegaskan siap untuk mengawal kelanjutan proses kerja sama imbal dagang kedua negara.

“Penandatanganan Ini baru langkah awal kerja sama B-to-B antara Indonesia dan Jerman. Kami akan mengawal transaksi riil hingga nanti disepakati kontrak B-to-B dan sampai pada pengiriman barang-barang produk Indonesia ke Jerman,” ungkap Eka.

Baca juga: Perkuat hubungan dagang, Mendag terbang ke Amerika Serikat
Baca juga: Indonesia-China fokuskan diplomasi TTI
Baca juga: Indonesia, Kanada dorong realisasi kesepakatan perdagangan bebas

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021