Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis, mengatakan ia mengharapkan bahwa satu perjanjian senjata nuklir penting dengan Rusia akan mendapat persetujuan Kongres sebelum akhir tahun ini.

Perjanjian Pengurangan Senjata Nuklir (START) baru yang dirundingkan awal tahun ini tersebut untuk menggantikan perjanjian yang sama yang telah habis masa berlakunya pada akhir Desember lalu.

Obama minta pada Republik untuk membantu menyetujui perjanjian tersebut ketika Kongres kembali pada 15 November, setelah partai itu menyampaikan penentangan keras pada perjanjian baru itu, yang dikhawatirkan akan merintangi rencana pertahanan rudal AS.

"Ini bukan masalah secara tradisional Demokrat atau Republik, tapi, lebih dari itu, masalah keamanan nasional Amerika," kata Obama pada pertemuan kabinet, dua hari setelah Republik membukukan perolehan besar dalam pemilihan anggota Kongres.

"Saya mengharapkan bahwa kami dapat memperoleh persetujuan itu ... dan mengirim sinyal kuat ke Rusia bahwa kami serius soal mengurangi arsenal nuklir, tapi juga mengirim sinyal pada dunia bahwa kami serius perihal non-proliferasi (nuklir)," kara Obama.

Kongres baru itu akan menjabat Januari, dengan Republik akan menguasai Senat pada Januari dan akan menambahkan anggota ke Senat. Dua hulan mendatang dikenal sebagai masa "lame duck", yang mana anggota-anggota parlemen yang akan mengakhiri masa tugas sering menjauhkan diri dari perundangan besar.

Tapi START telah menghadapi masalah bahkan dalam Kongres sekarang ini. Menurut konstitusi AS, perjanjian membutuhkan persetujuan dua pertiga (anggota) Senat.

Perjanjian START -- ditandatangani oleh Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Obama pada satu upacara besar di Praha April lalu -- membatasi masing-masing negara hingga maksimal 1.550 hulu ledak yang digelar, pengurangan sekitar 30 persen dari pembatasan yang ditetapkan pada 2002.

Perjanjian itu memperoleh dukungan Senator Richard Lugar, anggota senat penting Repubik di Komisi Hubungan Luar Negeri, bersama dengan beberapa bekas menlu Republik termasuk Henry Kissinger.

Tapi jumlahnya meningkat senator Republik yang menyuarakan penentangan, dengan mengatakan perjanjian itu akan merintangi kemampuan AS untuk membentuk pertahanan rudal terhadap ancaman potensial pada masa depan seperti Iran.

Bekas gubernur Massachussetts Mitt Romney, yang diperkirakan akan mengusahakan nominasi partai Republik untuk mencalonkan diri melawan Obama pada 2012, memimpin tuduhan yang mengkritik START.(*)

(Uu.S008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010