Realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-Agustus 2021 telah mencapai Rp185,09 triliun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp11 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran, yang masuk sebesar Rp51,65 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini mendekati target indikatif Rp12 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS12022022 sebesar Rp0,5 triliun serta imbal hasil rata-rata tertimbang 2,936 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 12 Februari 2022 ini mencapai Rp10,25 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 2,93 persen dan tertinggi 3,22 persen.

Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,38062 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp12,058 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,36 persen dan tertinggi 4,6 persen.

Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,1224 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp8,49 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,1 persen dan tertinggi 5,3 persen.

Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,45 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp8,85 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,45 persen dan tertinggi 6,82 persen.

Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,48 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Februari 2037 ini mencapai Rp3,53 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,48 persen dan tertinggi 6,66 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,13815 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp8,47 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,1 persen dan tertinggi 7,33 persen.

Dengan lelang tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-Agustus 2021 telah mencapai Rp185,09 triliun.

Baca juga: Pemerintah serap Rp13,15 triliun dari lelang sukuk
Baca juga: Kemenkeu sebut penempatan dana Haji di sukuk capai Rp89,92 triliun
Baca juga: Sri Mulyani catat penerbitan sukuk negara capai Rp1.810,02 triliun

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021