Tulungagung (ANTARA News) - Longsor yang melanda sejumlah wilayah di daerah pegunungan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sejak Jumat (29/10) malam menyebabkan jalur alternatif Tulungagung-Trenggalek ambles sepanjang 300 meter.

Berdasarkan pantauan wartawan ANTARA di lokasi kejadian, longsor yang terjadi di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo itu menyebabkan jalan alternatif praktis putus total.

Tidak satu pun kendaraan yang bisa melintas akibat permukaan badan jalan melesak (turun) ke bawah hingga kedalaman 1 meter.

"Kejadiannya hampir bersamaan dengan longsor di Desa Kradinan yang menewaskan tiga orang warga, yakni sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kasat Samapta Polres Tulungagung, AKP Hari Sutrisno.

Informasi dari sejumlah warga dan sejumlah petugas yang tergabung dalam tim tanggap bencana di lokasi kejadian, longsor baru diketahui Sabtu dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu, warga dari Desa Kradinan yang hendak turun dan berkoordinasi dengan tim tagana di Kecamatan Pagerwojo terjebak longsor di Desa Samar.

Demikian juga dengan tim tagana yang hendak dikerahkan ke lokasi bencana longsor di Desa Kradinan.

Mereka akhirnya bisa mencapai lokasi bencana setelah berjalan memutar melalui akses jalan setapak di atas lereng yang ambles tersebut.

"Tetapi seluruh kendaraan bantuan maupun alat berat dari bawah (kota) akhirnya hanya bisa berhenti sampai di sini. Selain ikut ambles hingga kedalaman 1 meter, material longsor dari atas tebing Gunung Tugel juga menutup badan jalan hingga radius 300-an meter," kata Budiono, warga Desa Samar.

Demi mengatasi putusnya jalan utama antarkecamatan sekaligus jalur alternatif Tulungagung-Trenggalek, Pemkab Trenggalek kemudian segera mengerahkan sejumlah alat berat dan ratusan anggota tim tagana ke lokasi kejadian.

Mereka dibantu sekitar 150 personel kepolisian dan satu kompi anggota TNI dari Tulungagung dan Kediri lantas bahu-membahu mengeruk seluruh material longsor yang menutup badan jalan dan menutupnya kembali dengan ratusan rit pasir.

Upaya normalisasi itu bahkan masih terus berlangsung hingga sore hari.

Selain melakukan pemadatan menggunakan pasir, tim tagana dibantu kepolisian dan TNI juga memasang ratusan "sand bag" atau karung pasir di bibir tebing untuk menahan kemungkinan terjadi longsor susulan.

(ANT-130/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010