Tasikmalaya (ANTARA News) - Gempa vulkanik Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami peningkatan pada di bulan Oktober dibandingkan bulan September 2010 dengan skala kecil.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Galunggung, Heri Supartono kepada wartawan, Kamis, mengatakan bulan September tercatat empat kali gempa, sedangkan memasuki akhir Oktober 2010 menunjukan peningkatan yang sudah tercatat 34 kali gempa vulkanik.

Meskipun mengalami peningkatan, menurut dia dari hasil kajian pengatannya masih dalam batas normal, bahkan objek wisata Gunung Galunggung aman dikunjungi wisatawan.

"Memang ada peningkatan gempa vulkanik, tapi untuk objek wisata Gunung Galunggung aman dikunjungi," katanya.

Ia menjelaskan objek cipanas Galunggung dari hasil pengukuran suhu air di tiga tempat kawasan gunung Galunggung hanya mencapai 55 derajat dan 62 derajat sehingga dinyatakan normal dan aman bagi pengunjung.

Hasil dari pengamatan keaktifan Gungung Galunggung, kata Heri pihaknya terus melaporkan setiap terjadi perubahan kepada pemerintah daerah.

"Hasil pengukuran suhu air ternyata masih normal dan dipastikan statusnya normal," katanya.

Namun, ia menyayangkan kawasan Gungung Galunggung yang statusnya aktif kondisi sekitarnya memprihatinkan seperti jalur lahar dan kawasan menampung lahar dingin sudah tidak ada akibat dampak dari galian C atau penambangan pasir.

Jika waktu yang tidak dipastikan terjadi letusan, menurut dia penanganan bencana di Gunung Galunggung tidak jelas dalam penanganan seperti tidak adanya jalur evakuasi dan kawasan pengungsian.

Ia berharap pemerintah daerah mulai menyusun rencana penanganan bencana letusan Gunung Galunggung dengan baik, sehingga suatu waktu terjadi dapat ditangani dengan baik.

"Saya berharap pemerintah daerah mampu memberikan kebijakan dan mengendalikan keadaan disana, kemudian rencana penanganan bencana pun disusun dengan baik," kata Heri.(*)
(ANT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010