Saya memimpikan menjadi ratu lontar martil
Jakarta (ANTARA) - Ratu lontar martil dari Polandia Anita Wlodarczyk menjadi atlet putri pertama yang memenangi nomor atletik yang sama dalam tiga Olimpiade berbeda secara berturut-turut setelah menyabet medali emas lontar martil putri Olimpiade Tokyo 2020, Selasa.

Perempuan Polandia berusia 35 tahun yang memenangkan medali emas Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016 itu mendominasi nomor ini dengan mencatat lontaran terjauh 78,48 meter.

Lontaran sejauh itu berbeda jauh sekali sebesar 1,45 meter dari peraih medali perak Wang Zheng dari China yang membuat catatan terbaiknya 77,03 meter, sedangkan peraih medali perunggu Malwina Kopron yang juga dari Polandia membuat jauh lontaran 75,49 meter.

Baca juga: Klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo: China terus menjauh

"Lega rasanya," kata Wlodarczyk. "Saya memimpikan menjadi ratu lontar martil."

"Saya pernah cedera dan bangkit dari itu dan memenangkan medali Olimpiade," sambung dia seperti dikutip AFP.

Setelah menghantam jaring pada upaya pertamanya, Wlodarczyk mengendalikan lomba dari upaya keduanya dengan jauh lontaran 76,01 meter dan kemudian meambah jarak menjadi 77,44 meter dan sampai jauh lontaran juaranya pada upaya keempat.

Dia menjadi satu-satunya atlet putri dari empat atlet putri yang berhasil menuntaskan ambisinya meraih medali emas ketiga dalam Olimpiade.

Tiga atlet lainnya yang gagal memenuhi ambisinya meraih emas ketiga Olimpiade adalah sprinter Jamaika Shelly-Ann Fraser-Pryce yang memenangkan emas 100m pada Olimpiade 2008 dan 2012, atlet tolak peluru Selandia Baru Valerie Adams yang meraih emas Olimpiade 2008 dan 2012 dan atlet lempar cakram Kroasia Sandra Perkovic yang menguasai emas Olimpiade 2012 dan Olimpiade 2016.

Wang merampas medali perunggu dari Kopron setelah pertarungan saat-saat terakhir pada lemparan keenam dan terakhirnya.

Baca juga: Ringkasan medali Olimpiade Selasa 3 Agustus
Baca juga: Simone Biles yang akhirnya berhasil atasi 'twisties'
Baca juga: Menang tipis 1-0 atas Jepang, Spanyol hadapi Brazil dalam final

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021