Jakarta (ANTARA) - Saham Hong Kong jatuh pada hari Selasa, dengan saham teknologi memimpin penurunan, karena harga saham Tencent Holdings Ltd merosot setelah laporan media yang memicu kekhawatiran penerapan regulasi yang lebih ketat terhadap game online.

Indeks Hang Seng dan Indeks China Enterprises masing-masing turun 0,2 persen menjadi 26.194,82 dan 9.320,38. Indeks Hang Seng Tech turun 1,5 persen.

Saham Tencent smpat merosot hingga 10,8 persen setelah Economic Information Daily menyebut video game online sebagai "opium spiritual", mengkhawatirkan investor bahwa sektor ini mungkin menjadi bidikan regulator berikutnya.

Baca juga: Saham China dan Hong Kong lanjut turun, dipicu kekhawatiran regulasi

Saham Tencent menutup beberapa kerugian untuk mengakhiri hari dengan turun 6,1 persen, setelah perusahaan media sosial dan video game terbesar di China itu berjanji untuk mengekang akses anak di bawah umur ke video game andalannya, dan setelah artikel tersebut menghilang dari situs web outlet media dan akun WeChat.

Saham pesaing yang terdaftar di Hong Kong NetEase Inc XD Inc dan GMGE Technology Group Ltd juga jatuh pada hari Selasa.

"Kami tidak menyukai arus berita baru-baru ini dari sisi regulasi. Kami mengurangi eksposur kami di sektor-sektor yang memiliki risiko lebih tinggi untuk diatur," kata Alex Wong, direktur, Ample Finance Group, Hong Kong.

Baca juga: Saham Hong Kong dan China terpukul kekhawatiran regulasi

Wong menambahkan bahwa manajer dana mengalihkan eksposur ke sektor yang kurang sensitif terhadap kebijakan seperti manufaktur, kendaraan listrik, atau nama merek konsumsi.

"Kami memperkirakan pembatasan regulasi akan berlanjut, tetapi kecepatan dan intensitasnya mungkin moderat karena pembuat kebijakan mempertimbangkan dampaknya terhadap pertumbuhan dan pasar," kata BlackRock dalam komentar mingguannya, menambahkan, manajer aset netral terhadap ekuitas China.

Saham properti terus merosot.

China Evergrande Group, pengembang negara yang paling berhutang, merosot sekitar 8 persen, setelah Moody's menurunkan peringkat perusahaan dan afiliasinya, dan unit Leo Group menggugat Evergrande karena gagal membayar biaya iklan.
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021