Dulunya itu Desember 2020 minus 0,7, sekarang kan naik menjadi minus 0,21 dengan tingkat inflasi terkendali
Makassar (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan kontribusi sebesar 14,10 persen terhadap peningkatan ekspor nasional yang mencapai 58 persen.

Nilai ekspor Sulsel itu sebesar 512,15 juta dolar Amerika Serikat (AS), yang jika dikonversi ke nilai rupiah sebesar Rp7,27 triliun.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo, di Makassar, Kamis, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2021 mengalami peningkatan walaupun masih terkontraksi.

"Dulunya itu Desember 2020 minus 0,7, sekarang kan naik menjadi minus 0,21 dengan tingkat inflasi terkendali sebesar 1,41 persen," ujarnya.

Sedangkan neraca perdagangan Sulsel pada periode Januari-Mei, juga mengalami surplus sebesar 240,13 juta dolar AS, setara dengan Rp3,40 triliun.

Ashari merinci sektor pertanian berkontribusi 18,14 persen terhadap ekspor Sulsel. Pada sektor ini termasuk di dalamnya beberapa komoditas perikanan, seperti ikan, lobster, dan lainnya.

"Ini memang sesuai perhitungan SK kami. Sektor perikanan itu sudah masuk ikan tuna dan lainnya, tetapi tergabung pada sektor pertanian dalam perhitungannya," kata dia.

Pada sektor industri berkontribusi sebesar 17,73 persen yang diproduksi oleh berbagai UMKM di Sulsel, seperti produk olahan UMKM, mulai dari hasil laut dan lainnya.

Sementara sektor paling besar memberikan kontribusi terhadap ekspor Sulsel ialah pada sektor tambang nikel yang nilainya mencapai 64,12 persen.

"Nikel ini melalui PT Vale yang ada di Luwu Timur meningkat dari kuartal sebelumnya di tahun 2020. Dulunya ini idola sekali, begitu pandemi terpuruk semua. Nah, mulai Maret, kami genjot terus dan ada lagi kenaikan hingga sekarang," ujarnya pula.
Baca juga: Gubernur Sulsel beberkan potensi ekspor di hadapan Mendagri
Baca juga: Gubernur bertekad jadikan Sulsel percontohan ekspor

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021