Kontribusi sektor transportasi untuk menurunkan gas rumah kaca (GRK) dilakukan melalui penerapan efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan berkomitmen menerapkan logistik hijau (green logistic) dalam rangka mendukung perlindungan terhadap lingkungan dari bahaya pemanasan global.

"Sebagai negara maritim, Indonesia berkomitmen menerapkan konsep logistik hijau dalam distribusi logistik, melalui transformasi dan dekarbonisasi di sektor transportasi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar "Green Logistic Partnership Conference", Kamis.

Budi Karya mengungkapkan kontribusi sektor transportasi untuk menurunkan gas rumah kaca (GRK) dilakukan melalui penerapan efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan.

Misalnya, penerapan pelabuhan hijau (greenport), yang memiliki kriteria, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, pengendalian udara, pengendalian pencemaran limbah, dan penggunaan lahan.

Kemenhub juga telah melakukan sejumlah penelitian sebagai bentuk komitmen mewujudkan logsitik hijau, seperti penelitian terkait skema modernisasi armada truk dan integrasi transportasi logistik untuk transportasi berbasis jalan dan kereta api.

"Transportasi darat menyumbang 91 persen dari total emisi di sektor transportasi, untuk itu, melalui penelitian ini kita akan mengubah truk lama dengan truk yang lebih ramah lingkungan dan juga membangun transportasi jalan dan kereta api yang terintegrasi. Sehingga, diharapkan mengurangi penggunaan energi, polusi, dan emisi rumah kaca," kata Menhub.

Mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia No 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDG’s)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, baru-baru ini Indonesia telah meningkatkan penggunaan shore-connection yang sudah mulai diterapkan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Penerapan ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang kapal di pelabuhan.

"Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 11 persen pada tahun 2030 untuk sektor energi, termasuk transportasi. Oleh karena itu, saya menyambut baik adanya pertemuan ini dalam rangka mempromosikan dan membangun kesadaran kita semua untuk berkomitmen mengimplementasikan logistik hijau ini di negara-negara ASEAN dan Asia," ujar Menhub.

Dalam webinar ini, turut hadir para delegasi anggota ASEAN, delegasi Jepang, perwakilan dari Kementerian Lahan, Infrastruktur, dan Transportasi Jepang, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, dan Sekretariat ASEAN.

Baca juga: Kemenhub dukung peran vital pelaut dalam kelancaran logistik dunia
Baca juga: Kemenhub nilai ketersediaan kapal untuk efisienkan biaya logistik
Baca juga: Kemenhub kaji strategi pemulihan logistik selama pandemi

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021