London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali ditutup di wilayah negatif pada perdagangan Selasa (27/7), melanjutkan penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkikis 0,42 persen atau 29,35 poin, menjadi menetap di 6.996,08 poin.

Indeks FTSE 100 menyusut 0,03 persen atau 2,15 poin menjadi 7.025,43 poin pada Senin (26/7), setelah bangkit 0,85 persen atau 59,28 poin menjadi 7.027,58 poin pada Jumat (23/7), dan melemah 0,43 persen atau 29,98 poin menjadi 6.968,30 poin pada Kamis (22/7).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks FTSE 100, hanya 26 saham yang berhasil mencetak keuntungan, sementara 70 saham membukukan kerugian dan empat saham diperdagangkan tidak berubah.

Reckitt Benckiser Group, sebuah perusahaan produsen barang konsumsi multinasional Inggris, merupakan emiten berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 8,43 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan investment trust (perusahaan investasi yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap) Scottish Mortgage Investment Trust yang anjlok 4,31 persen, serta perusahaan manajemen aset alternatif global berbasis di Inggris Intermediate Capital Group terpuruk 3,49 persen.

Sementara itu, Croda International, sebuah perusahaan manufaktur barang konsumen multinasional Inggris melonjak 5,62 persen, menjadi pencetak keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

​​​​​​​Disusul oleh saham perusahaan layanan pemesanan dan pengiriman makanan daring Just Eat Takeaway yang terangkat 3,77 persen, serta perusahaan pengemasan multinasional berbasis di London DS Smith meningkat 1,38 persen.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021