Jakarta (ANTARA) - Lembaga konsultan teknik Energy Watch Indonesia (EWI) menilai program restrukturisasi Pertamina Grup telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja perseroan dalam setahun terakhir.

Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahaean mengatakan peningkatan kinerja itu tejadi karena ruang pengambilan keputusan yang semakin telah memangkas birokrasi, sehingga holding dan subholding dapat bergerak lebih gesit.

"Ada efisiensi dan kecepatan tentu akan berdampak kepada target perolehan pendapatan dan laba perusahaan,” kata Ferdinand dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menilai aksi restrukturisasi itu membuat perusahaan fokus mengelola bisnis utama dan tidak lagi melakukan usaha di luar main core.

Menurutnya, perolehan laba yang didapat oleh Pertamina sebesar Rp14 triliun merupakan dampak dari aksi restrukturisasi.

Pertamina diminta menyelesaikan target restrukturisasi dengan melepaskan anak perusahaan yang tidak terkait dengan bisnis utama dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi energi.

Apabila Pertamina fokus menggarap bisnis utama, lanjut dia, perseroan akan lebih spesifik dalam menjalankan bisnis karena target restrukturisasi adalah menata ulang atau menata baru struktur perusahaan supaya lebih fokus dan terarah.

“Dampak dari semua itu adalah efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan serta laba perusahaan,” ujar Ferdinand.

Sebelumnya diberitakan, Pertamina secara konsisten menjalankan restrukturisasi perusahaan yang membentuk holding dan enam subholding.

Selama setahun masa restrukturisasi, langkah tersebut telah menunjukkan manfaat positif dengan operasional yang terintegrasi dan lebih efisien.

Pada Juli 2021, Pertamina telah melakukan penyelarasan regulasi, penyiapan dokumen administrasi, penyiapan dokumen aspek legal hingga penyiapan pengukuhan pemerintah terhadap seluruh subholding.

Dalam pengembangan bisnis ke depan sepanjang 2020 hingga 2024, perusahan migas pelat merah itu merencanakan investasi sebesar 92 miliar dolar AS.

“Restrukturisasi Pertamina akan terus berjalan dengan melakukan proses transisi dan transformasi, baik pada tingkat holding maupun subholding, sehingga pada 2024 dapat mencapai target nilai pasar 100 miliar dolar AS,” kata Pjs Senior Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Baca juga: Restrukturisasi Pertamina tuntutan sebagai industri migas dunia

Baca juga: Pakar Migas: Restrukturisasi Pertamina bukan "spin off"

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021