Jakarta (ANTARA) - Penggunaan abjad Jepang menciptakan urutan defile unik ketika iring-iringan kontingen negara peserta mengikuti pembuka Olimpiade Tokyo yang dilangsungkan di Stadion Nasional, Jumat.

Terlebih lagi negara-negara diurutkan berdasarkan pelafalan lokal Jepang menggunakan gojuon atau sistem huruf kana berdasar silabel bunyi abjad Negeri Matahari tersebut.

Dengan demikian pengurutan defile menggunakan a, i, u, e, o, ka, ki, ku, ke, ko dan seterusnya, demikian kutipan dari Reuters.

Baca juga: Kaisar Jepang Naruhito resmi buka Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Kontingen Indonesia tampil gagah pada pembukaan Olimpiade Tokyo


Penerapan tersebut membuat defile Islandia dan Republik Irlandia misalnya dapat urutan awal yakni ketiga dan keempat setelah Yunani dan Tim Olimpiade Pengungsi IOC.

Hal itu tidak lepas dari translasi Islandia menjadi "Aisurando" serta Irlandia menjadi "Airurando" dalam romanisasi pelafalan abjad Jepang.

Pengurutan defile unik juga berlanjut seperti lompatan mengejutkan bagi sebagian kalangan sebab kontingen Yaman mendapat giliran persis di belakang kontingen Andorra.

Pasalnya dalam pelafalan lokal Jepang, Yaman dilafalkan sebagai "Iemen".

Baca juga: Tragedi Olimpiade 1972 dikenang dalam pembukaan Tokyo 2020
Baca juga: Pembukaan Olimpiade Tokyo dimulai, selipkan doa untuk korban COVID-19

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021