Jakarta (ANTARA) - TikTok bukan hanya media hiburan bagi masyarakat, namun turut mendorong penggunanya untuk membeli produk-produk yang mereka lihat di platform berbagi video tersebut.

Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini menjelaskan, bahwa pengguna TikTok sebenarnya ingin berbelanja namun dengan cara yang berbeda.

"Sekitar 1 dari 3 para pengguna, mereka merasakan, mereka sebenarnya ingin belanja tapi mereka ingin aktivitas atau pengalaman belanja itu terasa lebih entertaining,” kata Sitaresti Astarini dalam diskusi daring, Kamis.

Baca juga: TikTok kini berdurasi maksimum 3 menit

Berdasarkan survei, Resti menyebutkan 80 persen pengguna TikTok menikmati konten-konten yang tersedia dalam media sosial tersebut. Sedangkan 78 persen pengguna melakukan pembelian atas produk-produk yang ditemukan dalam konten TikTok. 

Kemudian, 55 persen pengguna mengaku melakukan pembelian di luar dari apa yang direncanakan.

Oleh sebab itu, hadirnya platform TikTok kini banyak dimanfaatkan oleh brand-brand sebagai upaya untuk mempromosikan produknya terutama saat momen festival belanja atau Mega Sales.

"Kalau ngomongin Mega Sales, jadi ini sebenarnya mempresentasikan atau menyediakan periode yang sangat penting untuk para bisnis untuk menjangkau audiens-audiens di TikTok yang memang sangat mencari entertainment, memang mereka suka sesuatu hal yang joyfull," kata Resti.

Berdasarkan data, Resty menjelaskan bahwa 46 persen pengguna TikTok merasa senang setelah menggunakan platform ini. Oleh sebab itu, konten-konten kreatif mengenai trend-trend produk baru maupun brand yang viral di TikTok dapat mendorong masyarakat untuk membeli produk tersebut.

Resti juga menjelaskan bahwa beberapa brand sudah berhasil memanfatakan platform TikTok dalam menggelar Mega Sales.

"Mungkin yang bisa aku highlight di sini adalah Acome, ini adalah brand aksesoris elektronik. Setelah mereka menggunakan solusi-solusi marketing di dalam TikTok tahun lalu, penjualan mereka di akhir tahun sekitar bulan Desember itu sebetulnya naik 2 kali lipat," kata dia.

Baca juga: Facebook akan berinvestasi 1 miliar dollar AS untuk konten kreator

Baca juga: TikTok otomatis hapus konten negatif

Baca juga: Siasat bertahan, industri otomotif pakai digitalisasi untuk pemasaran


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021