Kota Palu (ANTARA) - Sejumlah narapidana dan tahanan yang berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) kelas II A Palu melaksanakan shalat Idul Adha di halaman Rutan Palu namun karena adanya pembatasan maka sebagian menjalan shalat dari ruang sel tahanan, Selasa.

"Pelaksanaan shalat Idul Adha pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Karena, jamaah shalat yang dibatasi sebagai langkah penerapan protokol Kesehatan mencegah penyebaran COVID-19," kata Kepala Satuan Pengamanan Rutan Palu, Herdi.

Tapi, meskipun dibatasi, tidak menghalangi niat para narapidana dan tahanan yang beragama Islam untuk melaksanakan shalat. Mereka memilih melaksanakan shalat Idul Adha dari dalam maupun teras kamar sel.

"Pelaksanaan shalat Idul Adha tahun ini seperti tahun sebelumnya berjalan dengan protokol kesehatan. Napi di dalam tidak kalah taatnya dengan yang di luar, karena jamaah shalat dibatasi, mereka melaksanakan kegiatan shalat di depan kamar," tutur Herdi

Selain itu, jamaah shalat Idul Adha yang terdiri dari petugas Rutan, diwajibkan untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Herdi mengatakan, untuk tahanan yang baru dipindahkan dari Polres maupun kejaksaan, saat ini masih melaksanakan isolasi mandiri, sehingga hanya dapat melaksanakan shalat dari dalam kamar sel.

"Ia sesuai peraturan mereka harus isolasi mandiri dulu, tapi bisa melaksanakan shalat juga," tuturnya.

Dalam perayaan hari raya Idul Adha tahun ini, pihak Rutan Palu juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban, berupa dua ekor sapi dan satu ekor kambing yang akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu.

Baca juga: Kemenkumham paparkan masalah di lapas-rutan selama pandemi COVID-19

Baca juga: Lapas dan rutan di Bandung Raya batasi kunjungan pada Siaga 1 COVID-19


"Satu sapi sumbangan langsung dari bapak Gubernur, dan sisanya dari Rutan," helas Herdi.

Masih adanya Pandemi COVID-19, membuat pihak rutan Palu juga meniadakan kunjungan bagi para keluarga napi dan tahanan pada momen Lebaran tahun ini. Kunjungan tersebut diperbolehkan dengan melakukan video call.

"Ia tahun ini masih pakai video call, tapi kami menerima dalam bentuk titipan jadi keluarga bisa menitipkan barang untuk napi dan tahanan,"terangnya.

Sementara itu, salah satu narapidana, RD berharap pada tahun ini pandemi COVID-19 dapat segera berakhir, agar pelayanan kunjungan tatap muka dengan keluarga kembali diterapkan.

"Sudah dua tahun ini tidak ketemu, ketemunya lewat handpone saja. Mau di apa kalau covid seperti ini. Semoga cepat selesai saja ini wabah penyakit,"harapnya.

Baca juga: Lapas dan rutan di Sulawesi Tengah alami kelebihan kapasitas

Baca juga: Rutan Polda Sultra melebihi kapasitas selama pandemi COVID-19

Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021