Mbah Moen merupakan tokoh yang membuat orang merasa dekat dengannya.
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) menggelar Haul Ke-2 K.H. Maimoen Zubair secara virtual dengan acara doa bersama agar bangsa Indonesia bisa melewati masa pendemi hingga situasi kembali normal.

Ketua Majelis Syariah PPP K.H. Musthafa Aqil Siraj dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan bahwa Mbah Moen (K.H. Maimoen Zubair) merupakan sosok yang sangat dekat dengan semua kalangan.

Menurut dia, Mbah Moen tidak pernah membeda-bedakan tamu, baik dari kalangan kaya maupun miskin. Semua disambut dengan sama, terbuka dan akrab.

"Mbah Moen merupakan tokoh yang membuat orang merasa dekat dengannya. Semua santrinya merasa dekat dengan beliau. Bukan hanya para santri, melainkan banyak kalangan,” kata K.H. Musthafa.

Kiai Haji Musthafa juga berpesan agar pandemi COVID-19 menjadi sarana bagi semua orang untuk bermuhasabah. Selama ini mungkin banyak orang melupakan Allah. Maka, dengan pandemi ini membuktikan bahwa Tuhan itu ada.

"Pandemi ini mengingatkan kembali bahwa Allah itu ada dan hadir dalam kehidupan kita. Sebelumnya kita mungkin sudah diingatkan dengan musibah gempa dan lainnya. Maka, pandemi ini makin mengingatkan kita akan keberadaan Allah di tengah-tengah kita," kata K.H. Musthafa.

Ia meminta masyarakat untuk berikhtiar agar tetap sehat di tengah masa pandemi, di antaranya dengan pengikuti protokol kesehatan berupa menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan lainnya.

Baca juga: Begini sosok Mbah Moen di mata Inaya Wahid

Selain Haul Ke-2 K.H. Maimoen Zubair, DPP PPP juga memperingati 7 hari wafatnya K.H. Zainuddin Djazuli pengasuh Pondok Pesantren Ploso Kediri, Jumat (16/7) malam.

Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan bahwa acara yang didahului Khotmil Quran bil ghoib oleh Jamiyyatul Qurro wal Huffadh (JQH-NU DKI) upaya mengenang dua tokoh ulama yang selama hidupnya konsisten berjuang untuk agama dan bangsa.

Para ulama, menurut dia, adalah penerang alam semesta yang perlu diteladani dan dicontoh umat.

Acara bertajuk Mujahadah Merawat Persatuan ini juga menjadi sarana berdoa bersama agar bangsa Indonesia mendapat solusi untuk bisa melewati masa pendemi hingga situasi yang lebih baik dan lebih sehat.

"Wafatnya para ulama seperti K.H. Maimoen Zubair dua tahun lalu dan K.H. Zainuddin Djazuli serta ratusan ulama lainnya pada masa pandemi ini merupakan sebuah kematian alam semesta," kata Arwani.

Ia menilai Mbah Moen adalah sosok yang paripurna dalam dua hal, yakni sebagai ulama yang alim yang mempunyai ilmu agama yang berlimpah dan memiliki wawasan kebangsaan yang sangat luas.

"Mbah Moen hingga akhir hayatnya mencontohkan tentang cara berjuang yang konsisten yang di antaranya dicontohkan dengan terus bersama PPP hingga akhir hayat," kata Arwani.

Acara yang berlangsung secara virtual ini diikuti para pengurus dan kader PPP di seluruh Indonesia.

Acara istigasah dipimpin oleh Habib Ahmad Idrus alHabsy. Sementara itu, doa disampaikan oleh K.H. Ahmad Mahin Toha, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP.

Baca juga: Anak Mbah Moen ingin pertemuan dengan Habib Rizieq tidak dipolitisasi

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021