Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan bidang pendidikan (edutech) GREDU mengumumkan penutupan putaran pendanaan Seri A senilai 4 juta dolar AS (Rp58 miliar) pada Selasa (13/7). Putaran ini dipimpin oleh Intudo Ventures, dengan partisipasi dari investor sebelumnya yaitu Vertex Ventures.

GREDU akan menggunakan pembiayaan tersebut untuk mengekspansi pasar ke luar wilayah Jabodetabek, khususnya kota-kota besar yang ada di seluruh Indonesia. Pendanaan ini juga untuk mengakselerasi pengembangan produk yang dapat dipersonalisasi guna memenuhi kebutuhan para pendidik dan tim administrasi sekolah, serta perekrutan talenta baru di semua fungsi demi mendukung digitalisasi sektor pendidikan Indonesia.

"Dengan pendanaan kali ini, kami ingin lebih meningkatkan produk dan jangkauan, mengurangi gesekan dan memudahkan proses digitalisasi dengan menawarkan solusi yang intuitif dan menarik, sehingga digitalisasi dalam kegiatan persekolahan dapat dilakukan dengan benar dan efektif bagi semua pihak yang terlibat," kata Co-Founder CEO GREDU, Rizky Anies, Rabu.

Baca juga: Gredu targetkan rangkul 500 sekolah

Baca juga: Gredu tawarkan platform digital administrasi sekolah


"Kami yakin terhadap pasar dan pertumbuhan digitalisasi dalam pendidikan dan menargetkan untuk memperluas bisnis kami secara nasional dan regional sepanjang tahun depan," ujarnya menambahkan.

Didirikan pada September 2016, GREDU menyediakan aplikasi yang terdiri dari empat komponen utama. Pertama yaitu GREDU School Management System atau seperangkat alat administratif yang dirancang untuk meningkatkan pengelolaan sekolah.

Lalu GREDU Teacher yang memungkinkan guru untuk melacak kehadiran siswa, membuat dan menilai ujian, menjalin komunikasi antara administrator dengan orang tua, dan mengatur kegiatan kelas.

Lebih lanjut, GREDU Parent yang merupakan portal yang dirancang untuk membantu orang tua dan wali memantau kinerja anak-anak mereka dan kehadiran.

Terakhir adalah GREDU Student, memungkinkan siswa untuk melihat nilai ujian, kehadiran, dan kegiatan sekolah mereka, serta mengakses berbagai konten untuk siswa dan berbagai fungsi pendukung lainnya.

Dengan menerapkan skema berlangganan untuk keempat layanan GREDU tersebut memungkinkan bagi sekolah dan guru untuk melacak kinerja dan kemajuan siswa sesuai dengan kurikulum nasional untuk meningkatkan pengawasan dan efektivitas instruksi. Saat ini, GREDU bekerja sama dengan lebih dari 400 sekolah, dengan jumlah pengguna lebih dari 400 ribu, dan terus bertambah.

"Kami bangga mendukung GREDU pada saat kritis ini karena mereka membantu lebih banyak sekolah dalam melakukan digitalisasi operasional dan menciptakan dampak positif bagi siswa di seluruh Indonesia," tutur Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip.

"Kami percaya bahwa GREDU, dengan pendekatan holistiknya untuk melayani semua pemangku kepentingan dan rantai nilai sekolah, berada dalam posisi yang bagus untuk memanfaatkan perubahan ini serta membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," imbuh Managing Partner di Vertex Ventures Joo Hock Chua.

Saat ini, GREDU sedang mengembangkan produk vertikal baru, termasuk di antaranya program untuk prasekolah dan universitas. Di masa mendatang, GREDU juga berencana untuk meningkatkan keterlibatan pengguna melalui fitur interaktif, seperti konten tambahan dan gamification.

Baca juga: Pentingnya platform daring wadahi pengaduan kasus perundungan

Baca juga: Gredu perkenalkan fitur penunjang PJJ

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021