Kami masih optimis penyaluran dana FLPP bisa mencapai target Oktober mendatang. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan bank pelaksana untuk terus meningkatkan penyaluran dan mencoba mengkomunikasikan jika terjadi masalah dalam penyaluran
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) telah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp10,52 triliun atau untuk 96.613 unit rumah per 12 Juli 2021.

Direktur PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan penyaluran mencapai 61,34 persen dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 157.500 unit pada tahun 2021. Total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2021 sebanyak 861.468 unit senilai Rp66,12 triliun.

"Kami masih optimis penyaluran dana FLPP bisa mencapai target Oktober mendatang. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan bank pelaksana untuk terus meningkatkan penyaluran dan mencoba mengkomunikasikan jika terjadi masalah dalam penyaluran,” ujar Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

PPDPP sebagai lembaga yang mengelola dan menyalurkan dana pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berupaya untuk mencapai target penyaluran Oktober 2021.

Jika melongok ke dashboard management control PPDPP, tercatat pengguna terdaftar di Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan alias SiKasep per periode yang sama, sebanyak 521.797 pengguna dengan rincian tahun 2019 sebanyak 1.584 pengguna, tahun 2020 sebanyak 326.315 pengguna dan tahun 2021 sebanyak 193.898 pengguna.

Data FLPP yang lolos uji data dalam periode yang sama mencapai 10.910 calon debitur. yang telah mengajukan proses pengajuan dana FLPP sebanyak 909 calon debitur dan total yang telah menerima dana FLPP per periode yang sama sebanyak 96.614 debitur.

Saat ini dari 40 bank pelaksana penyalur dana FLPP, sepuluh bank penyalur tertinggi dipegang oleh BTN sebanyak 50.966 unit, BTN Syariah 12.316 unit, BNI sebanyak 10.219 unit, BRI sebanyak 5.506 unit, BSI sebanyak 3.186 unit.

Kemudian BPD BJB sebanyak 3.102 unit, Mandiri sebanyak 1.140 unit, BPD Sulselbar sebanyak 863 unit, BPD Sumselbabel sebanyak 839 unit dan BPD Jambi sebanyak 704 unit. dan sisanya dari 30 bank pelaksana lainnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian kinerja subsidi perumahan selama enam tahun terakhir rata-rata sebanyak 202.666 unit per tahun.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2018-2020, tapi secara umum kinerja subsidi perumahan dapat dijaga secara konsisten, bahkan pada masa pandemi covid-19 sekalipun.

Baca juga: Kementerian PUPR: Integrasi FLPP ke BP Tapera dijadwalkan akhir 2021
Baca juga: PUPR ungkap 19 bank penyalur berpeluang dapat tambahan kuota FLPP
Baca juga: Bantuan Pembiayaan Perumahan 2022 diusulkan naik, jadi Rp28,2 triliun

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021