Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyambut baik pengembangan vaksin COVID-19 GX-19N yang dilakukan oleh PT Kalbe Farma dan Genexine dari Korea Selatan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Tanah Air.

"Kementerian Kesehatan sangat mendukung adanya pembuatan vaksin COVID-19 GX-19N," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, di konferensi pers daring, Jumat.

PT Kalbe Farma Tbk telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan uji klinik tahap 2b/3 vaksin COVID-19 GX-19N di Indonesia. Pelaksanaan uji klinik dari tahap 2b/3 akan dimulai akhir Juli 2021. Kalbe berharap dapat melakukan analisa interim untuk keamanan dan efikasi (kemampuan vaksin untuk mencetuskan kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19) pada akhir tahun 2021.

Baca juga: Uji klinik vaksin COVID-19 GX-19N akan dimulai di Indonesia

Maxi menegaskan pemerintah menjadikan vaksinasi sebagai salah satu bagian penting dalam strategi penanggulangan COVID-19 sehingga ketersediaan pasokan menjadi krusial. Program vaksinasi dimulai di Indonesia sejak 13 Januari 2021 secara bertahap. Penerima prioritas didasarkan dari tingkat risiko, dimulai dari tenaga kesehatan, orang lanjut usia hingga publik. Saat ini masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di berbagai tempat.

"Tadinya rencana kita vaksin 181,5 juta dikali dua (dosis) ditambah dengan sasaran baru 12-17 tahun, populasinya ada 26 juta. Jadi betapa Indonesia saat ini sangat membutuhkan sekali ketersediaan vaksin," katanya.

Maxi mengatakan animo masyarakat untuk mendapat vaksinasi COVID-19 luar biasa sebagai kebutuhan di tengah pandemi COVID-19. Sampai saat ini sebanyak 50 juta dosis vaksin sudah diberikan kepada masyarakat, di mana 35,3 juta diantaranya adalah dosis vaksin pertama. Pemerintah tengah menggenjot target vaksinasi menjadi dua juta per hari pada Agustus 2021.

Dia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk hanya memakai vaksin yang terbukti aman dengan efikasi baik yang telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan.

"Kementerian Kesehatan berharap semua tahapan pengembangan vaksin dapat diikuti dengan baik, sehingga vaksin dapat digunakan dengan aman."

Baca juga: Menkes: Presiden ingin penyuntikan vaksin capai 5 juta dosis per hari

Baca juga: Gereja Ortodoks Rusia sebut penolak vaksin COVID pendosa

Baca juga: Ukraina selidiki penyebab kematian 4 jam usai divaksin COVID Pfizer


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021