Jakarta (ANTARA) - Co-founder dan COO Shipper Indonesia, Budi Handoko, mengatakan pertumbuhan transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) membuka peluang untuk sektor logistik. Terutama di masa pandemi dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa dan Bali hingga 20 Juli.

Budi memaparkan, berdasarkan data transaksi perdagangan elektronik yang dirilis oleh Bank Indonesia, dikutip pada Kamis, nilai transaksi pada tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp 337 triliun, atau naik 33 persen dari tahun 2020 yang berada di angka Rp253 triliun.

Ia mengatakan, pesatnya pertumbuhan e-commerce telah menciptakan peluang sekaligus tantangan besar dalam dunia logistik. Nilai Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce Indonesia, diprediksi akan tumbuh dari 32 miliar dolar AS menjadi 83 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Baca juga: Pentingnya digitalisasi dan kualitas SDM ekraf bagi pariwisata

Peningkatan tersebut berbanding lurus dengan peningkatan arus barang yang membutuhkan layanan logistik. Namun, model bisnis logistik nasional yang masih konvensional dan terfragmentasi, masih menjadi kendala utama yang harus diselesaikan oleh para pemangku kepentingan.

"Peluang dan tantangan tersebut mendorong kebutuhan sektor logistik yang lebih efisien. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku bisnis, serta akademisi untuk membangun ekosistem digital yang adaptif untuk mempercepat transformasi digital sektor logistik," ujar Budi.

Shipper memperkirakan kebijakan PPKM Darurat akan membuat permintaan pengiriman barang kebutuhan pokok dan jasa logistik secara keseluruhan terus meningkat.

Dalam mengantisipasi hal tersebut, perusahaan senantiasa mengembangkan solusi logistik digital end-to-end mulai dari pergudangan pintar, line haul, pengiriman first mile dan last mile, serta pengiriman internasional. Shipper Indonesia memberikan keunggulan dalam teknologi, kecepatan, dan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Dalam menopang e-commerce, Shipper menyediakan layanan integrasi Application Programming Interfaces (API) yang dapat menghubungkan para penjual daring dalam situs e-commerce ke berbagai layanan logistik dalam satu platform.

Selain itu, Shipper juga menawarkan solusi layanan penjemputan paket tanpa biaya dan dapat bebas memilih berbagai macam layanan logistik yang dibutuhkan untuk UMKM.

Melalui kegiatan Shipper Seller Series yang diadakan hampir setiap minggu, perusahaan mengadakan sesi-sesi pelatihan dan pendampingan virtual bagi komunitas pedagang online dan UMKM guna meningkatkan kapasitas bisnis mereka.

Melalui pendekatan berbasis data, teknologi, dan aset ringan, Shipper Indonesia mengutamakan prinsip “sharing economy” untuk bermitra dengan para pelaku usaha logistik sehingga dapat mengurangi fragmentasi pasar yang terjadi pada sektor logistik di Indonesia.

Baca juga: Peneliti: Digitalisasi UMKM semakin mendesak saat PPKM Darurat

Baca juga: Produk internet Iconnet dukung pengembangan usaha mikro

Baca juga: WeddingMarket ajak UMKM pernikahan digitalisasi usahanya

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021