Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono mengatakan antrean di pos penyekatan di Lenteng Agung atau perbatasan Depok-Jakarta mulai terkendali, pada hari kelima pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

“Senin kemarin, ada penumpukan dan antrean banyak kendaraan. Setelah dilakukan evaluasi dan pengecekan hari ini, penyekatan sudah cukup baik," kata Istiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Kakorlantas mengatakan antrean hari ini (Rabu, 7/7) ini sudah tak sepanjang pada pekan pertama kerja dalam PPKM Darurat hari Senin (5/7) lalu. Kakorlantas menyatakan masyarakat yang di luar kategori esensial dan kritikal mulai sadar untuk tetap di rumah saja.

"Antrean hari ini sekitar 50 hingga 100 meter saja, tidak seperti hari Senin, antrean satu hingga dua kilometer. Saya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah sadar dan tidak berkepentingan keluar rumah," ujar Kakorlantas.

Kakorlantas menjelaskan, penyekatan di tiap titik dievaluasi agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan. Sekaligus memudahkan pekerja esensial dan kritikal untuk tetap bisa melewati penyekatan.

"Jadi ada kanalisasi-kanalisasi yang dilakukan. Kami menyeleksi antara sektor esensial dan kritikal. Jalur sebelah kanan kita atur roda dua, kemudian roda empat di jalur di tengah. Tenaga kesehatan disediakan jalur tersendiri," papar Kakorlantas.

Kakorlantas menyatakan dengan pemilihan dilakukan, lebih memudahkan aparat untuk melihat apakah masyarakat memenuhi syarat atau tidak masuk ke Jakarta.

"Kalau tidak memenuhi syarat kita putar balik, makanya masih ada putar balikkan karena tidak memenuhi syarat," ujarnya.

Baca juga: Penambahan pos penyekatan kurangi volume kendaraan di Jakarta

Baca juga: Dukung PPKM darurat, polisi tutup dua akses tol Bekasi arah Jakarta


Ia mengimbau kepada perusahaan di sektor esensial dan kritikal agar mengeluarkan surat tugas kepada para pekerjanya untuk memudahkan petugas dil apangan mengecek di setiap penyekatan. Kakorlantas menjamin petugas akan memberi ruang kepada pekerja di sektor esensial dan kritikal dengan menunjukkan surat-surat identitas.

Terkait masyarakat yang 'bandel" dengan melawan arah atau lewat jalur tikus, Kakorlantas menegaskan akan menyiagakan petugas. Kakorlantas meminta kesadaran masyakarat untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan tetap di rumah saja bila tidak ada kepentingan mendesak.

Kakorlantas berharap kerja sama semua pihak terutama masyarakat, karena mobilitas mereka yang cukup tinggi dan tidak bisa dihindari.

"Nanti yang bandel-bandel tetap kita hentikan dan tindak, kalau yang ngeyel ngeyel akan kita pinggirkan kita periksa swab antigen, yang ngeyel-ngeyel periksa, yang nggak pakai masker, ngeyel kita swab antigen gratis, kita periksa kalau memang juga nggak bener kita balikkan atau perlu kita kasih sanksi," ucap Istono menegaskan.

Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang berlaku pada tanggal 3 sampai 20 Juli 2021 di Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021