Melalui pembangunan proving ground, balai pengujian kendaraan di Bekasi ini akan menjadi tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional terbesar di ASEAN.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak pihak swasta untuk membangun dua proyek infrastruktur transportasi, yaitu proving ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi serta Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bekasi Timur.

“Melalui pembangunan proving ground, balai pengujian kendaraan di Bekasi ini akan menjadi tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional terbesar di ASEAN,” kata Budi Karya dalam pernyataannya, Sabtu.

Budi Karya mengatakan kedua proyek tersebut akan dibangun dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga: Menhub minta PT KAI lakukan tes acak di stasiun utama KRL

Menhub mengatakan Kemenhub akan membuat fasilitas pengujian kendaraan bermotor yang lebih lengkap dari yang sudah ada di BPLJSKB saat ini dan juga berstandar internasional.

Ia menjelaskan pembangunan proving ground ini akan semakin melengkapi fasilitas yang sudah ada di Balai Pengujian ini diantaranya yaitu: fasilitas Uji Pengereman, Tes Speedometer, Uji Kebisingan, Uji Kemudi, Uji Kecelakaan, Uji Stabilitas, Kendaraan Bertenaga Listrik, dan Emisi CO2.

Selain itu, fasilitas pengujian proving ground akan dibangun mirip dengan kondisi jalan sebenarnya, yaitu mulai dari jalan rusak, jalan berlumpur, jalan tergenang air, high speed test track, cross wind test, dust tunnel, skid pad, uji tabrak, dan sebagainya.

"Pembangun fasilitas uji kendaraan ini akan dilakukan melalui skema pendanaan kreatif non APBN. Ditargetkan proses lelangnya akan dilakukan pada tahun ini dan diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2024," katanya.

Baca juga: JakLingko: Integrasi transportasi DKI bakal hadirkan tarif terjangkau

Ia menambahkan sejumlah keuntungan bagi Indonesia dengan dibangunnya proving ground ini diantaranya dapat meningkatkan daya saing pengujian kendaraan bermotor Indonesia dengan negara-negara ASEAN, sehingga dapat mendorong minat investasi asing untuk membangun industri otomotifnya di Indonesia.

Selanjutnya, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara serta peningkatan ekspor otomotif yang dapat menunjang operasional pelabuhan seperti Pelabuhan Patimban.

Manfaat lainnya yaitu dapat membuka banyak lapangan pekerjaan dan akan mengakomodir perkembangan teknologi otomotif yang akan datang, seperti kendaraan listrik, autonomus, dan lain sebagainya, yang bisa dilakukan pengujiannya di tempat ini.

Dari aspek keselamatan, pembangunan proving ground juga akan mendukung upaya peningkatan keselamatan lalu lintas jalan.

Selanjutnya, Kemenhub juga akan membangun kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bekasi Timur agar stasiun ini menjadi kawasan yang terintegrasi antara kawasan pemukiman dengan simpul-simpul transportasi publik.

“Di sini masih ada lahan sekitar 2,6 hektare yang akan kami bangun sebuah kawasan terintegrasi atau TOD. Di sini akan terintegrasi antara kawasan pemukiman, perkantoran, rumah sakit, dan area komersial, dengan simpul transportasi agar pergerakan masyarakat sekitar menjadi lebih efisien,” kata Menhub.

Menhub mengatakan pembangunan TOD di Stasiun Bekasi Timur juga akan menggunakan skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Kami juga terus mendorong PT KAI untuk membuat TOD di sejumlah stasiun di Jabodetabek,” pungkasnya.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021