Dampaknya akan menjalar, akan berdampak positif ke desanya sendiri, kemudian ke tingkat yang lebih tinggi. Bisa jadi kalau produknya bagus dapat diekspor dan ini bisa menjadi sumber untuk devisa negara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa berbagai program Kampung Ikan yaitu pengembangan berbagai jenis komoditas tertentu di suatu desa atau daerah tertentu diyakini juga bisa meningkatkan kesejahteraan di kawasan pedesaan.

"Sebenarnya pada hakekatnya, kampung ikan sudah ada di tengah masyarakat. Tantangannya adalah bagaimana menginovasi kampung ikan yang sudah ada dan akan diadakan ini supaya bisa berkembang," kata Kepala Pusat Riset Perikanan KKP Yayan Hikmayani dalam acara Bedah Buku "Model Pengembangan Kampung Ikan dalam Mendukung Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan" yang digelar di Kantor KKP, Jakarta, Selasa.

Yayan mengingatkan bahwa pada saat ini ada lebih dari 73.000 desa di Indonesia, sehingga desa juga menjadi sesuatu hal yang sangat penting dan kerap disebut bahwa ujung tombak dari pembangunan di Republik Indonesia terletak di kawasan pedesaan di Tanah Air.

Dengan program Kampung Ikan ini diharapkan membuat desa menjadi fokus dalam peningkatan kinerja sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Dampaknya akan menjalar, akan berdampak positif ke desanya sendiri, kemudian ke tingkat yang lebih tinggi. Bisa jadi kalau produknya bagus dapat diekspor dan ini bisa menjadi sumber untuk devisa negara," katanya dan menambahkan, bila kawasan pedesaan menjadi sejahtera, maka Indonesia juga akan sejahtera.

Namun, Yayan juga menyadari bahwa pembangunan perikanan di pedesaan masih ada sejumlah tantangan yang umumnya terkait dengan masalah di sistem produksi, seperti terkait dengan teknologi yang masih tradisional, produksinya hanya untuk kebutuhan sendiri, hingga menggunakan tenaga kerja rumah tangga sehingga tingkat serapan tenaga kerja juga masih terbatas.

Selain itu, ujar dia, sistem usaha juga skalanya relatif kecil, belum terintegrasi hulu hilir sehingga di sistem usahanya ada ketergantungan kepada ijon dan sebagainya, serta keterbatasan akses pasar.

Ia mengemukakan, program Kampung Ikan ini akan mengintegrasikan hulu ke hilir usaha perikanan berbasis masyarakat sehingga sifatnya bottom-up dan juga mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

Dalam menentukan program Kampung Ikan, lanjutnya, maka akan ditelusuri terkait eksistingnya dari aspek ekonomi dan sosial-masyarakat, produksi jenis ikan apa, serta kondisi pasarnya, hingga teknologi eksisting yang sudah digunakan seperti apa.

Yayan juga menuturkan, teknologi yang diperkenalkan sifatnya harus murah dan mudah dilakukan oleh masyarakat karena bila terlalu rumit dinilai akan sia-sia.

Sejumlah contoh kampung ikan antara lain adalah Kampung Ikan Mas Mustika di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Kampung Nila di Desa Ngremboko, Sleman, Yogyakarta, Kampung Gurame di Nagari Suliki, Sumbar, Kampung Lele di Prabumulih, Sumsel, dan Kampung Kakap Putih di Bali

Terkait budidaya, sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan dilaporkan menggenjot produktivitas budidaya dari berbagai komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan dalam rangka melesatkan angka ekspor perikanan nasional dari sektor tersebut.

Sekjen KKP Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Senin (24/5), menyatakan secara keseluruhan nilai ekspor perikanan Indonesia pada 2020 mencapai angka 5,2 miliar dolar AS, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,9 miliar dolar.

Sedangkan komoditas perikanan yang menjadi andalan ekspor Indonesia saat ini diantaranya udang, tuna-cakalang, cumi-sotong-gurita, rajungan-kepiting dan rumput laut.

"Udang dan rumput laut sebagian besar merupakan hasil perikanan budidaya sementara tuna-cakalang, cumi-sotong-gurita dan rajungan-kepiting merupakan hasil perikanan tangkap," ujar Antam Novambar.

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021