Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh masyarakat untuk menjaga diri dan sekitarnya di tengah meningkatnya angka kasus penularan COVID-19 di Indonesia.

Wapres juga meminta para ulama dan pimpinan pondok pesantren untuk menjaga masyarakat di sekitarnya agar tidak tertular dan terinfeksi COVID-19

"Mari kita jaga sekeliling kita, apalagi akhir-akhir ini COVID-19 sudah mulai naik lagi. Para ulama dan pimpinan pesantren untuk menjaga diri dan masyarakatnya dari penularan COVID-19," kata Wapres Ma’ruf Amin, dalam Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Selasa.

Baca juga: Wapres: Pandemi COVID-19 jangan sampai membuat bangsa lemah

Wapres menegaskan masyarakat dari seluruh kalangan harus berupaya menekan angka penyebaran kasus COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Jika angka kasus COVID-19 di Indonesia berhasil ditekan dan dikendalikan, maka kegiatan masyarakat dapat kembali normal.

"Karena itu kita harus berusaha menekan betul supaya kita bisa kembali, bisa beraktivitas dengan baik di dalam segala kegiatan," tegasnya.

Sementara itu, Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Selasa menunjukkan penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 6.294 kasus, dengan 5.805 pasien dinyatakan sembuh dan 189 orang meninggal dunia.

Baca juga: Wapres: Perkokoh diri dengan iman, imun, aman dan amin

Sehingga akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 sebanyak 1.869.325 kasus, dengan 1.717.370 orang sembuh dan 51.992 orang meninggal dunia.

Hingga saat ini, tercatat kasus aktif sebanyak 99.963, yakni berupa pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi COVID-19. Selain itu, terdapat 94.682 orang yang masuk kategori suspek COVID-19.

Provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak pada Selasa ialah Jawa Tengah (1.489 kasus baru), Jawa Barat (1.073 kasus baru), DKI Jakarta (755 kasus baru), Jawa Timur (389 kasus baru) dan Riau (345 kasus baru).

Baca juga: Wapres: Bangun ketahanan pangan keluarga untuk hadapi pandemi COVID-19

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021