Bantul (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membentuk pos komando (posko) aspirasi untuk menjaring suara dan aspirasi masyarakat.

"Kami bentuk posko aspirasi untuk menjaring masukan bagi partai, dimana suara rakyat tersebut secara periodik akan disampaikan dan diproses di lembaga legislatif maupun eksekutif," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bantul, Agus Subagyo, di Bantul, Minggu.

Menurut dia, pembentukan posko aspirasi rakyat itu berdasarkan intruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang merupakan tindak lanjut program partai membangun Indonesia dari desa.

"Dengan adanya posko aspirasi rakyat tersebut diharapkan masyarakat lapisan bawah bisa datang langsung menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan di desa masing-masing," katanya.

Agus mengatakan, posko aspirasi itu sementara ini dibentuk dengan memanfaatkan kantor DPD Golkar Bantul, dan pihaknya telah mensosialisaikan pada Sabtu (4/9) lalu, untuk kemudian mulai buka pekan ini.

"Bagi masyarakat yang jauh dari lokasi posko, maka suara aspirasi rakyat dapat disampaikan melalui pimpinan partai yang berada di tingkat desa, untuk kemudian diteruskan ke lembaga legislatif maupun eksekutif," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan berencana menampung aspirasi rakyat melalui pesan singkat atau SMS untuk mempermudah masyarakat yang jauh dari lokasi posko.

"Kami melihat perkembangan ke depan, kalau memang sekiranya diperlukan kami akan segera publikasikan nomor untuk layanan SMS itu," katanya.

Menurut Agus, dalam menjaring aspirasi rakyat tidak sebatas hanya kader partai, melainkan masyarakat umum secara luas, karena masukan itu akan diperjuangkan untuk membangun Indonesia.

"Siapa pun yang datang untuk menyampaikan aspirasi akan ditampung, dan kami tidak membeda-bedakan masukan dari kader partai atau bukan, karena ini untuk pengabdian kepada masyarakat," katanya.
(T.ANT-068/M008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010