Jakarta (ANTARA) - goKampus, platform ekosistem kampus digital yang sekarang memiliki 250.000 pengguna mahasiswa aktif, mengumumkan pendanaan Pra-seri A yang dipimpin dua perusahaan model ventura, Sovereign’s Capital dan SALT Ventures, meski tidak menyebutkan nilainya.

Selain dua nama tersebut, ada Azure Ventures dan beberapa investor di Asia Pasifik yang ikut mendukung putaran pendanaan ini.

goKampus akan menggunakan dana segar itu untuk melajukan pertumbuhan bisnis dengan melakukan tiga hal, yakni memperkuat produk teknologi dengan memanfaatkan AI dan machine learning, meningkatkan jumlah tim dua kali lipat, serta meningkatkan inisiatif dan upaya akuisisi kemitraan mahasiswa dan universitas.

"Kami merasa sangat senang dan bangga dapat memperoleh pendanaan dari investor yang luar biasa. Kami yakin bahwa mereka membawa kapasitas dan jaringan yang akan membantu goKampus bertumbuh lebih cepat," kata Nathanael Santoso, pendiri dan CEO goKampus, dalam pernyataan pers, dikutip Kamis.

Baca juga: Kehidupan normal baru, publik butuh aplikasi pengawasan dan pendidikan

Baca juga: Mendikbud siapkan aplikasi pendidikan terpadu


goKampus mendigitalisasi kehidupan perkuliahan dengan menyediakan akses menyeluruh ke layanan perguruan tinggi dalam satu aplikasi--mulai dari mendaftar ke jurusan kampus, proses belajar-mengajar virtual, mencari beasiswa dan pinjaman pendidikan, hingga mendapatkan kesempatan magang dan bekerja untuk para lulusan perguruan tinggi.

Melalui goKampus, mahasiswa dapat diterima di jurusan impian hanya dengan mengirimkan foto transkrip mereka. Kemudian, goKampus dan para mitra perguruan tingginya akan memberikan keputusan penerimaan siswa secara instan.

Hingga kini, goKampus telah memiliki lebih dari 250.000 pengguna mahasiswa aktif dan 400 mitra universitas yang tersebar di berbagai belahan dunia termasuk Australia, Singapura, Inggris Raya, Amerika Serikat (AS), dan Indonesia.

Pada tahun 2021, penempatan siswa melalui fitur Instant Approval goKampus telah meningkat hingga 30 kali lipat dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020.

Platform digital goKampus memiliki misi untuk membantu menyediakan akses pendidikan tinggi yang lebih inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, mahasiswa Indonesia setiap tahunnya menghabiskan sekitar Rp570 triliun (US$ 40 miliar) untuk menempuh program pendidikan tinggi, namun sektor tersebut masih belum terdigitalisasi dalam skala besar dan masih menyimpan banyak tantangan dari segi akses.

Berdasarkan data Bank Dunia, persentase penduduk Indonesia berusia di atas 25 tahun yang meraih gelar sarjana pada tahun 2016 masih di bawah 9 persen, terendah di antara semua negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN).

Untuk memperkuat posisi sebagai pionir ekosistem kampus digital, pada Januari 2021 goKampus telah meluncurkan program goKampus Cloud University sebagai universitas digital pertama yang menawarkan kurikulum manajemen bisnis digital setara S1 secara on-demand di Indonesia.

Program ini memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan kapan saja dan di mana saja tanpa batasan. Kampus berbasis teknologi awan ini juga melibatkan film ke dalam kurikulum, sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman perkuliahan yang lebih seru dan edukatif.

Program ini juga menyediakan kursus universitas siap kerja secara on-demand. Biaya untuk mengikuti program ini sangat terjangkau, sekitar 40 persen dibandingkan dengan biaya kuliah di universitas konvensional.

Baca juga: Tips sukses SBMPTN dan daftar PTS mudah via goKampus

Baca juga: Startup lokal mulai kembangkan aplikasi belajar daring

Baca juga: Aku Pintar bentuk komunitas Guru Pintar

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021