Jakarta (ANTARA) - Rektor IPB University Arif Satria mendorong mahasiswanya untuk menjadi petani milenial, dengan menyediakan lahan sebagai kebun percobaan seluas 40 hektare di kawasan Sukamantri, Jawa Barat.

"Lahan tersebut dimanfaatkan sepenuhnya untuk penelitian, magang, produksi dan bisnis. Bisnis ini dalam arti, kita menyediakan lahan untuk calon petani milenial. Upaya ini dilakukan agar mahasiswa IPB University dapat menjadi petani milenial," ujar Arif.

Dirinya mengaku, ada 31 persen mahasiswa baru IPB University yang tertarik menjadi pengusaha, Oleh karena itu, IPB University akan memfasilitasi semua mahasiswanya terutama yang tertarik bisnis di bidang pertanian.

"Bagi mahasiswa yang tertarik berbisnis di bidang pertanian, akan disediakan lahannya, sehingga para mahasiswa dapat belajar di lahan tersebut dari hulu sampai hilir," ujar dia.

Arif berharap, dengan adanya fasilitas tersebut, para mahasiswa dapat menjadi petani milenial yang tangguh setelah lulus.

Baca juga: IPB University toreh prestasi dalam E-sport and ArtCompetition 2021
Baca juga: IPB-SEAMEOCECCEP latih guru PAUD Kamboja tentang pendidikan karakter


Sementara, Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Sugiyanta menjelaskan Kebun Percobaan IPB Sukamantri dijadikan sebagai kebun buah-buahan dan agrowisata. Komoditas utama yang ditanam meliputi durian, alpukat, lengkeng, dan pisang.

Di samping itu, di sekeliling kebun turut dikembangkan usaha perawatan tanaman hias.

"Kebun IPB Sukamantri ini kami jadikan sebagai teaching industry. Jadi suatu industri yang mendukung atau menjadi wahana untuk pendidikan," ujarnya.

Dengan demikian, Kebun IPB Sukamantri dapat digunakan sebagai tempat magang, penelitian maupun start up. Mahasiswa maupun masyarakat dapat belajar, sehingga ketika sudah siap, dapat berbisnis secara profesional.

Baca juga: Kemenkop-UKM kembangkan model bisnis korporatisasi petani
Baca juga: IPB-BNI berkolaborasi majukan usaha bidang pertanian


Sugianta juga menyebut, di sekeliling kebun turut dikembangkan tanaman hias. Pengembangan tanaman hias ini melibatkan masyarakat setempat.

"Ada 150 pengusaha tanaman hias yang dibina oleh IPB University. Ke depan akan dikembangkan pemuliaan dan perbanyakan tanaman hias," ujar dia.

Pengembangan tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan berbagai macam tanaman hias. Dengan demikian, petani dapat terfasilitasi dan memiliki strain baru yang populer dan memiliki harga yang mahal.

Baca juga: IPB University belajar manajemen pupuk yang diterapkan Amerika Serikat
Baca juga: IPB University: Pandemi buat milenial tertarik kelola peternakan

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021