Jadi kalau alam itu cuma satu persen
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan kebakaran hutan dan lahan mayoritas terjadi karena perilaku manusia dan karena itu dibutuhkan perubahan perilaku.

"Kita tahu bahwa hampir 99 persen kebakaran hutan dan lahan kita ini sebetulnya disebabkan oleh antropogenik istilahnya, oleh manusia. Jadi kalau alam itu cuma satu persen," kaya Wamen LHK Alue dalam diskusi virtual penanganan kebakaran hutan dan lahan Forum Merdeka Barat 9, dipantau dari Jakarta, Senin.

Karena itu salah satu tindakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan perlu dilakukan dengan penyadaran semua pihak akan dampak dan bahaya kebakaran hutan dengan melalui edukasi dan pemahaman.

Alue mengatakan semua pihak harus menyadari, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan biaya yang ditanggung oleh negara cukup besar. Padahal dana itu bisa digunakan untuk tujuan lain seperti meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan rakyat.

Baca juga: Kemarau tak sebasah tahun lalu, siap siaga karhutla perlu ditingkatkan

Baca juga: Perusahaan asal Jepang kembangkan cairan pengendali karhutla


Alue juga menegaskan swasta dan pemilik konsesi dapat berperan dalam tindakan pencegahan kebakaran hutan dimulai dari melengkapi perangkat pencegahan.

Swasta juga dapat melakukan patroli rutin di area sekitar konsesi bekerja sama dengan masyarakat sekitar.

Selain itu diperlukan juga sosialisasi dan edukasi konsisten tentang kebakaran hutan dan dampaknya terhadap berbagai sektor kehidupan.

"Terkadang kita fokus memproduksi dan seterusnya tapi pada saat terjadi kebakaran kerugiannya luar biasa terjadi, saya kira ini harus kita cegah," kata Alue.

Selain itu partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan terus dilakukan, salah satunya dalam bentuk Masyarakat Peduli Api di belasan ribu desa di seluruh desa yang aktif melakukan patroli.

Baca juga: Dengan aplikasi, Sumsel utamakan deteksi dini atasi karhutla 2021

Baca juga: Luhut sampaikan komitmen Indonesia dukung penanganan perubahan iklim

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021