Bukan suatu hal yang mustahil bila adik-adik semua, yang hadir di acara ini, dalam 20 tahun ke depan akan menjadi pimpinan di sejumlah BUMN
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap masyarakat asli Papua yang dilantik menjadi karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta, Selasa, dapat memimpin sejumlah perusahaan milik negara tersebut guna meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa secara nasional.

"Bukan suatu hal yang mustahil bila adik-adik semua, yang hadir di acara ini, dalam 20 tahun ke depan akan menjadi pimpinan di sejumlah BUMN," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Inaugurasi Putra Putri Terbaik Papua dan Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di BUMN di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Dengan memiliki karyawan berprestasi asal Papua dan Papua Barat di sejumlah BUMN, Wapres mengatakan kemajuan dan kesejahteraan bagi daerah tersebut akan cepat terwujud.

"Sehingga (mereka) mampu tampil sebagai profesional unggul dan pelopor bagi kemajuan Tanah Papua dan Indonesia melalui pengabdian mereka," ujarnya.

Baca juga: Wapres lantik 1.000 orang Papua sebagai karyawan BUMN

Baca juga: Wapres apresiasi peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi bangsa


Dalam sambutannya, Wapres juga mengatakan perekrutan putra dan putri terbaik dari Papua sebagai karyawan BUMN terus dilakukan oleh Pemerintah.

Pada 2019, jumlah warga Papua yang menjadi karyawan BUMN sebanyak 522 orang dan pada 2020 sejumlah 254 orang.

"Dan pada tahun 2021 ini proses perekrutan masih berlangsung hingga memenuhi target 1.000 orang sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Presiden," tukasnya.

Sementara itu, rekrutmen terhadap kelompok penyandang disabilitas sebagai karyawan BUMN pada 2020 sebanyak 178 orang dan jumlahnya akan terus meningkat hingga komitmen 2 persen dapat terpenuhi, kata Wapres.

"Hal ini semata-mata ditujukan untuk menjadikan kita semua sejajar sebagai anak bangsa, untuk berperan aktif dalam proses pembangunan di semua sektor," ujarnya.

Turut hadir dalam pelantikan tersebut Menteri BUMN Erick Thohir.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021