Hingga saat ini sudah ada 54 kasus yang teridentifikasi dengan genome sequencing
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan saat ini tengah memperkuat laboratorium untuk genome sequence guna mengantisipasi varian baru dari mutasi COVID-19 yang berasal dari luar negeri.

"Kita melakukan penguatan laboratorium genome sequencing di seluruh Indonesia dilakukan penguatan untuk seleksi dan skrining di beberapa tempat," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono di Jakarta, Senin.

Pihaknya menargetkan setiap daerah memiliki lima sampel setiap minggu untuk wilayah yang belum ada kasus mutasi COVID-19 dan 10 sampel di wilayah yang sudah ada kasus.

"Sampai sekarang lebih dari 1700 sampel yang dikirim untuk diperiksa genome sequencing-nya, dan nanti kita akan lihat berapa pola penyebarannya," ujar dia.

Dalam tes genome sequencing, Kemenkes akan berfokus dalam pemetaan mutasi virus COVID-19 dari Inggris, India, dan Afrika.

"Hingga saat ini sudah ada 54 kasus yang teridentifikasi dengan genome sequencing," ujar Dante.

Seluruh kasus yang telah teridentifikasi tersebut, kata dia, didapatkan dari kontak erat pasien pembawa mutasi COVID-19.

Baca juga: Menko PMK minta ratusan PMI asal Malaysia jalani "Genome Sequencing'"
Baca juga: Ganjar wanti-wanti kepala daerah waspadai varian baru COVID-19
Baca juga: Pakar analisa temuan 26 mutasi varian baru COVID-19 di Indonesia

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021