Bengkulu (ANTARA News) - Kenaikan tarif dasar listrik yang diberlakukan pemerintah sejak 1 Juli lalu berdampak pada penurunan pendapatan para pemilik usaha warung internet yang ada di Kota Bengkulu.

"Dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang diberlakukan pemerintah 1 Juli lalu mulai kita rasakan karena sebagian pendapatan tersebut untuk membayar penggunaan listrik," kata Yanto (21), salah satu pemilik warnet di Jalan Salak, Kota Bengkulu, di Bengkulu, Minggu.

Ia mengatakan, selama ini rata-rata pendapatan bersih dari usaha warnet Rp4,5 juta per bulan, tapi sejak TDL dinaikkan pendapatnya berkurang Rp1 juta.

Meski pendapatannya berkurang karena tersedot untuk membayar biaya pemakaian listrik, tetapi pihaknya belum berencana menaikkan tarif penggunaan warnet karena khawatir kalau tarif dinaikkan pelanggan akan berkurang.

Ia mengatakan, jumlah warnet di Kota Bengkulu cukup banyak, sehingga jika tarif dinaikkan dikhawatirkan pelanggan akan lari ke warnet lain. "Jadi, untuk sementara kita belum menaikkan tarif penggunaan warnet tetap seperti biasa Rp3.500 per jam," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Zainal (42), pemilik warnet di Jalan Semangka, Kota Bengkulu. Ia mengatakan, akibat kenaikan TDL ini biaya operasional yang dikeluarkanya meningkat dari sebelumnya.

Selama ini biaya operasional yang dikeluarkanya selama satu bulan berkisar antara Rp7-Rp 7,5 juta, kini meningkat menjadi Rp8,5 juta. Peningkatan biaya operasional ini karena pembayaran listrik bertambah dari sebelumnya hanya Rp2 juta menjadi Rp3juta setelah TDL dinaikkan.

Akibatnya, pendapatan keuntungan dari usaha warnet miliknya berkurang jika selama ini Rp 5 juta sekarang tinggal Rp 4 juta per bulan. Namun, meski pendapatan bersih berkurang tapi usaha warnet masih menjanjikan kerena pengggunanya terus meningkat, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Zainal mengaku untuk sementara pihaknya belum akan menyesuaikan tarif baru kepada pelanggan karena khawatir jika dinaikkan pelanggaran akan lari. "Biarlah keuntungan berkurang asalkan pelanggan tetap ramai, sehingga usaha tetap berjalan lancar," ujarnya.

Kondisi demikian juga diakui Sumarni (35), pemilik warnet di Jalan Hibrida, Kota Bengkulu. Dampak kenaikan TDL sudah mulai dirasakan pihaknya karena biaya penggunaan listrik meningkat dari sebelumnya hanya Rp1,5 juta menjadi Rp3juta per bulan.

Namun, dia tidak akan menaikkan tarif internet kepada pelanggan karena dikhawatirkan pengunjung akan berkurang."Biarlah pendapatan sedikit berkurang asalkan pelanggan tetap ramai, sehingga usahanya tetap berjalan baik dan terus eksis," ujarnya. (ANT212/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010