Jakarta (ANTARA) - Setidaknya 31 kota telah membatalkan program "Kota Tuan Rumah" Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, yang menyambut atlet luar negeri untuk kamp pelatihan dan pertukaran budaya sebelum pertandingan berlangsung, karena kekhawatiran COVID-19, Kyodo melaporkan, Rabu.

Prefektur Chiba, timur Tokyo, mengatakan telah mendapatkan informasi pada 14 April bahwa federasi atletik Amerika Serikat tidak akan mengadakan kamp pra-Olimpiade di sana karena kekhawatiran akan keselamatan para atlet.

Kota Ono di Prefektur Fukui di Jepang juga telah membatalkan program Kota Tuan Rumah untuk delegasi Timor Leste. Sumber pemerintah mengatakan telah mulai melacak pemerintah daerah yang tidak akan berpartisipasi sesuai rencana.

Baca juga: Jepang bersiap vaksinasi atlet Olimpiade dan Paralimpiade

Chiba berencana menyambut sekitar 120 anggota tim atletik AS mulai awal Juli dan menyediakan fasilitas pelatihan di tiga kota. Namun, laporan Reuters, Rabu, menyebutkan bahwa AS membatalkan kamp pra-Olimpiade di Jepang.

Tim bola basket kursi roda Inggris dan tim anggar Rusia juga tidak akan berlatih di prefektur tersebut seperti yang direncanakan.

Pemerintah Jepang sedang mencari cara untuk menutupi pengeluaran kota tuan rumah untuk tindakan pencegahan COVID-19 dan telah menyiapkan pedoman.

Namun, kota-kota yang lebih kecil mengalami kesulitan dalam mendapatkan staf yang dibutuhkan untuk pekerjaan tambahan tersebut, sementara semakin banyak tim dari luar negeri yang mengundurkan diri.

Hingga akhir April, total 528 kotamadya telah mendaftar untuk menyambut atlet dari 184 negara dan wilayah dalam program sejenis untuk Olimpiade dan Paralimpiade.

Baca juga: 280 dokter olahraga melamar jadi relawan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Kirab obor Olimpiade di sejumlah prefektur batal digelar di jalan umum
Baca juga: Survei terbaru, 60 persen warga Jepang ingin Olimpiade dibatalkan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021