Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendorong para elit atau pimpinan di tingkat pusat hingga daerah memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk memulai gerakan kolektif keteladanan dalam berbangsa dan bernegara.

"Kalau elit negeri, elit bangsa tidak memberikan suasana keteladanan yang baik maka masyarakat juga tidak berperilaku serba baik atau bahkan mengikuti elitnya," kata Haedar secara virtual saat konferensi pers di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin.

Gerakan keteladanan itu, menurut dia, sangat penting dalam membangun sistem yang baik untuk rakyat.

Baca juga: Anies ajak masyarakat shalat Idul Fitri di rumah
Baca juga: Haedar Nashir: Momentum Idul Fitri untuk aktualisasi nilai Pancasila
Baca juga: Muhammadiyah Surabaya siapkan 100 titik lokasi Shalat Idul Fitri


Menurut Haedar, keteladanan yang dapat diberikan oleh para pimpinan di negeri ini mulai dari sikap dan tindakan yang jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, moralitas luhur, taat hukum, dan mewujudkan good governance sebagai konsep pemerintahan yang bersih.

"Saatnya kita introspeksi agar kita semua belajar bersama-sama sebagai suri tauladan bagi rakyat," kata dia.

Selain itu, ia berpesan agar para pemimpin di negeri ini tidak justru memunculkan polemik demi hal-hal yang bersifat populis serta tidak menyebarkan pernyataan yang meresahkan dan menimbulkan konflik antarkomponen bangsa.

Haedar juga berpesan agar pemerintah di negri ini tidak berdiri hanya untuk satu golongan tertentu sehingga tidak menyalahgunakan kewenangan hanya untuk golongan sendiri.

"Jangan menyalahgunakan kewenangan demi golongan sendiri," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021