Jakarta (Antara) - Sebagai portal properti terdepan di Indonesia, Rumah.com selalu berusaha membantu jutaan masyarakat Indonesia dalam menemukan properti yang tepat dengan harga yang akurat. Pada kuartal kedua 2021 ini, Rumah.com kembali merilis Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) secara berkala sebagai panduan bagi para pencari rumah dalam mengambil keputusan pembelian properti.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan temuan utama Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2021 yang menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga properti, disertai kenaikan indeks suplai secara nasional pada Q1 2021 kemarin. Data RIPMI menunjukkan bahwa indeks harga properti turun dalam tiga kuartal terakhir sementara indeks suplai naik dalam dua kuartal terakhir.

"Data Rumah.com Indonesia Property Market Index pada Q1 2021 yang menunjukkan terjadinya penurunan harga properti namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil apalagi ada hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 dengan masih tingginya pencarian properti pada Q1 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya," jelas Marine.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Rumah.com Indonesia Property Market Index Harga (RIPMI-H) pada Q1 2021 berada pada angka 110,3, turun 0,4% dibanding Q4 2020 (quarter-on-quarter). Secara tahunan, indeks harga mengalami penurunan sebesar 2%. Data RIPMI mencatat turunnya indeks harga properti terjadi di sejumlah provinsi. DKI Jakarta mengalami penurunan sebesar 0,4% (quarter-on-quarter), DI Yogyakarta turun sebesar 4,21% (quarter-on-quarter), dan Jawa Timur turun sebesar 1,64% (quarter-on-quarter).

Sementara itu, provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah masih tetap solid dengan mencatatkan kenaikan indeks harga yaitu sebesar 0,5% (quarter-on-quarter) untuk Jawa Barat, 1,62% (quarter-on-quarter) untuk Banten, dan 1,37% (quarter-on-quarter) untuk Jawa Tengah. 

DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 0,4% kuartalan terjadi merata di seluruh wilayahnya. Wilayah dengan penurunan harga terbesar adalah Jakarta Pusat, yang turun sebesar 1,52% (quarter-on-quarter) pada kuartal pertama 2021. Sementara itu, Jakarta Selatan turun sebesar 1,19% (quarter-on-quarter).

Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan merupakan kawasan properti kelas atas. Kedua wilayah ini memiliki harga per meter persegi yang tertinggi di antara wilayah Jakarta lainnya. Penurunan harga di kedua wilayah ini masih terbilang wajar karena permintaan untuk harga di kisaran ini memang sedang rendah.

Menurut Marine, turunnya indeks harga properti kuartalan selama tiga kuartal berturut-turut bukan hal yang menggembirakan. Hal ini baru pertama kalinya terjadi sejak 2015. Meski demikian, Marine juga menegaskan bahwa pasar properti masih memiliki harapan.

Harga properti yang tinggi di wilayah Jakarta tidak mampu dicapai oleh kebanyakan pencari properti hunian saat ini. Data Rumah.com menunjukkan permintaan properti hunian terbanyak masih berasal dari kisaran harga Rp300 Juta-Rp1,5 miliar. Sementara harga properti hunian di Jakarta saat ini dimulai dari Rp2,2 miliar ke atas, ujar Marine.

Sementara Rumah.com Indonesia Property Market Index Suplai (RIPMI-S) berada pada angka 178,2. Indeks menunjukkan pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4% secara kuartalan pada Q1 2021. Pertumbuhan suplai ini melambat jika dibandingkan Q4 2020 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,6% (quarter-on-quarter).

Data RIPMI-S menunjukkan bahwa suplai properti residensial terbesar pada Q1 2021 masih datang dari DKI Jakarta, yakni sebesar 32% dari total suplai nasional. Sementara itu, Jawa Barat menyumbang suplai sebesar 30%, diikuti Banten (17%), dan Jawa Timur (12%).

Menurut Marine, meskipun pada Q1 2021 terjadi pertumbuhan suplai properti namun kondisi ini melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan suplai properti bisa disebabkan oleh sikap wait-and-see para pengembang.

Kuartal sebelumnya sepertinya menjadi momen di mana pengembang dan penyedia suplai meluncurkan suplai propertinya yang sempat tertahan sejak kuartal kedua 2020 akibat pandemi. Karena itu, kita melihat lonjakan suplai yang cukup besar. Sementara Q1 2021 ini menjadi fase normalisasi dimana pengembang fokus untuk memasarkan suplai yang masih tersisa dari kuartal sebelumnya, jelasnya.

Pencarian properti di Rumah.com pada kuartal pertama 2021 naik sebesar 26% dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, pencarian properti di Rumah.com masih meningkat sebesar 183%. Naiknya tren pencarian properti ini memang erat kaitannya dengan siklus properti tahunan, di mana kuartal pertama merupakan masa di mana permintaan properti meningkat, setelah kuartal sebelumnya orang lebih memfokuskan pengeluaran untuk kebutuhan belanja konsumtif dan liburan.

Sedangkan kisaran harga yang paling diminati konsumen berada pada kisaran Rp300 Juta hingga Rp750 Juta (27%), sementara jika diakumulasikan, mayoritas pencarian menginginkan hunian di bawah Rp1 miliar (56%).

Jika dilihat, kisaran harga yang dicari masih belum sesuai dengan lokasi yang diinginkan. Mayoritas pencarian hunian di Jabodetabek menginginkan lokasi di DKI Jakarta, namun mayoritas pencarian berdasarkan harga maksimal hanya Rp1 miliar. Sementara jika ingin mencari rumah tapak, konsumen harus menyediakan dana setidaknya Rp2,5 miliar untuk bisa memiliki rumah tapak di kawasan Jakarta, jelasnya.

Sebagai solusi alternatifnya, Marine menyarankan pencari properti yang mengincar hunian di kawasan Jakarta namun dengan budget terbatas bisa melirik apartemen. Karena saat ini, dengan budget di kisaran Rp750 jutaan, konsumen masih bisa mendapatkan unit apartemen dengan dua kamar tidur.

Marine menyimpulkan bahwa berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti. Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil. Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal pertama 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah adalah wilayah yang masih tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di segmen rumah tapak. Sementara itu, pembangunan infrastruktur transportasi umum dan jalan, baik jalan raya maupun jalan tol, masih menjadi daya tarik utama sebuah wilayah dari sudut pandang pencari properti. 

"Turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyers market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti. Konsumen akan semakin dimanjakan oleh stimulus Pemerintah berupa penghapusan PPN, pembelian properti tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun," pungkas Marine.

Tentang Rumah.com 

Rumah.com adalah portal properti terdepan di Indonesia yang melayani lebih dari enam juta pencari rumah dan 600.000 listing properti aktif setiap bulannyaRumah.com membantu pencari rumah untuk membuat keputusan terkait properti dengan percaya diri dengan menghadirkan beragam pilihan yang sesuai, insight yang mendalam, dan solusi berbasis teknologi. Rumah.com menjadi pemuka pemikiran terpercaya bagi industri di mana analisis properti triwulanan dan data sentimen konsumen yang dihadirkannya menjadi rujukan tetap bagi lembaga keuangan dan pemerintah. Rumah.com adalah bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia Tenggara.

Tentang PropertyGuru Group 

PropertyGuru Group adalah perusahaan teknologi properti terdepan di Asia Tenggara yang menjadi pilihan bagi 35 juta pencari properti untuk menemukan rumah idaman setiap bulannya. PropertyGuru bersama dengan perusahaan di dalam grupnya, memberikan pencari properti pilihan terbanyak yang terdiri dari 2,8 juta rumah, insight yang mendalam, dan solusi yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan terkait properti dengan percaya diri bagi pengguna di Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Vietnam.

PropertyGuru.com.sg pada awalnya diluncurkan di Singapura pada tahun 2007 dan merevolusi pasar properti dengan membawanya ke dunia online sehingga proses pencarian properti menjadi lebih transparan bagi pencari hunian. Dalam waktu satu dekade, PropertyGuru Group telah tumbuh dari kekuatan besar dalam media properti di kawasan Asia Tenggara menjadi perusahaan teknologi dengan pertumbuhan yang pesat dengan portfolio antara lain: portal properti no. 1 di negara-negara utamanya, aplikasi mobile yang award-winning, platform penjualan untuk developer yang terbaik di kelasnya yaitu FastKey, serta menjadi penyelenggara berbagai event dan program seperti Awards, event-event, dan publikasi properti di Asia.

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi www.Rumah.com; 

https://www.linkedin.com/company/rumah-com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021