Ini saling terkait dan bukan hanya sekadar hafalan
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia menekankan pentingnya pemahaman nilai-nilai pancasila oleh generasi muda secara utuh.

"Ini saling terkait dan bukan hanya sekadar hafalan," kata Angkie pada dialog kebangsaan pancasila dalam kurikulum secara virtual di Jakarta, Senin.

Ia membandingkan metode pembelajaran generasi milenial lebih banyak yang bersifat hafalan sedangkan generasi Z hal itu tidak banyak ditemukan karena lebih adaptif dengan konteks kekinian.

Saat ini lanjut Angkie, setiap peserta didik harus bisa adaptif terhadap perkembangan zaman termasuk dalam diseminasi nilai-nilai pancasila.

Pengarusutamaan nilai-nilai pancasila dapat melalui kegiatan-kegiatan kurikuler. Baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Baca juga: Kepala BPIP: Generasi muda diharapkan isi kemerdekaan demi NKRI maju

Baca juga: MPR: Nasionalisme penting bagi pembangunan karakter generasi muda


Pendiri Thisable Enterprise tersebut mengatakan pemahaman nilai-nilai pancasila dapat divisualisasikan dalam bentuk kegiatan yang atraktif. Tentunya hal itu harus sesuai dengan minat, bakat, umur, kearifan lokal dan lain sebagainya.

Sedangkan di kegiatan ekstrakurikuler hal yang sama bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan akomodatif terhadap minat dan bakat generasi muda saat sekarang. "Jadi harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka," ujarnya.

Tidak hanya anak didik dan generasi muda, para pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah juga harus bisa memaknai substansi nilai-nilai pancasila.

Dengan memahami substansi nilai-nilai pancasila maka bisa diaplikasi ke dalam berbagai program yang tentunya mengikuti perkembangan zaman.

"Pada akhirnya generasi muda bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila tanpa harus menghafal tetapi adaptif dan mudah memahaminya," tutur dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021