Komitmen Pak Jokowi untuk memajukan Papua tidak berubah
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar memperkenalkan 5 program utama percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, yang akan digerakkan oleh anak-anak muda Orang Asli Papua (OAP).

Sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, Billy mengatakan sebagai bagian dari Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat, 5 Program ini akan ikut membantu menyelesaikan permasalahan di Papua, khususnya dalam kesejahteraan dan pembangunan orang asli Papua.

"Komitmen Pak Jokowi untuk memajukan Papua tidak berubah. Oleh sebab itu, beliau mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020, yaitu tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, dimana Orang Asli Papua akan menjadi sasaran utama dari program peningkatan kesejahteraan tersebut. Beliau berkomitmen penuh untuk itu," jelas Billy.

Baca juga: Percepatan pembangunan Papua Barat, Billy diminta jadi komunikator

Billy menamakan 5 program percepatan pembangunan tersebut sebagai BAPER yang merupakan singkatan dari Bawa Perubahan.  Ia telah memaparkan program itubdalam sebuah acara seminar di Jakarta pada Kamis (29/4).

Program pertama, yakni menciptakan wirausahawan muda Papua, melalui pembangunan Papua Youth Creativy Hub, dan pengelolaan ekosistem pelatihan dan permodalan bisnis oleh Papua Muda Inspirasi (PMI).

Program ini, dipantau langsung oleh Presiden RI, dan diharapkan akan melahirkan 100 wirausahawan muda asli Papua, dalam sektor UMKM, start up, serta industri kreatif.

Program Kedua, adalah program dari Kementerian Pertanian, untuk menciptakan 100.000 Petani Milenial yang sedang berjalan di 10 Provinsi, termasuk Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Bertolak ke Papua Barat, Billy Mambrasar matangkan "Petani Milenial"

Program ini diharapkan akan menghasilkan 20,000 petani di 2 provinsi paling timur Indonesia tersebut dan 80,000 petani di 8 provinsi yang lain. Program ini merupakan perpaduan dari pelatihan teknis, hingga permodalan dan proses untuk dihubungkan dengan pasar.

Program Ketiga, yakni meluncurkan website Manajemen Talenta Papua (MTP), yang berisikan talenta-talenta terbaik anak-anak asli Papua. Mereka akan di berikan pelatihan secara berkelanjutan, dan dihubungkan dengan kesempatan kerja di berbagai sektor, baik sektor swasta, maupun pemerintahan.

MTP ini akan dikelola langsung di bawah supervisi Ditjen Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri.

Program keempat, adalah program pembangunan pusat-pusat pembelajaran non-formal untuk memberikan akses pendidikan guna memperoleh keahlian untuk dapat bertahan hidup, sesuai dengan konteks lokal di wilayah Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Stafsus Presiden Billy usulkan program "Anak Muda Baper"

Program ini diintegrasikan langsung dengan strategi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai entitas pengampunya.

Program kelima, yakni meluncurkan sebuah aplikasi dan website untuk menerima masukan dan saran kebijakan terbaik untuk seluruh komponen masyarakat Papua, khususnya anak-anak Muda.

Website ini dinamakan Policy Bootcamp untuk Papua. Web ini diharapkan akan dikelola oleh Desk Papua, Kementerian PPN/Bappenas, dalam koordinasi langsung dengan Kantor Staf Presiden RI, sehingga masukan-masukan dari masyarakat tersebut dapat langsung diimplementasikan dalam program kerja lintas kementerian/lembaga.

Baca juga: Komnas HAM ingatkan konflik Papua harus cegah jatuh korban anak bangsa

“Kami berharap bahwa intervensi dari program ini akan menciptakan ribuan pekerjaan baru bagi anak-anak asli Papua, dan mereka akan menciptakan dampak positif berganda secara ekonomi di Papua dan Papua Barat. Dampak tersebut adalah menurunnya tingkat pengangguran, berkurangnya angka kemiskinan, dan meningkatnya kesejahteraa masyarakat Papua dan Papua Barat," jelas Billy.

Hadir dalam acara tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Muhammad Lakotani, Menteri Pertanian Yasin Limpo, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 9,200 orang secara daring, melalui kanal youtube Kompas TV secara Langsung, dan dihadiri oleh 250 peserta secara daring melalui aplikasi zoom.

Baca juga: Praktisi: Warga dunia bisa pahami berlakunya UU Terorisme di Papua

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021