Riyadh (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Arab Saudi, Alwafeer, akan memulai penerbangan reguler ke Irak minggu ini, setelah sekitar 20 tahun kerajaan itu menghentikan penerbangan

setelah invasi Saddam Hussein ke Kuwait, kata seorang pejabat maskapai penerbangan Rabu.

Alwafeer berbasis di Jeddah, diluncurkan tahun lalu terutama sebagai pengangkut peziarah muslim yang datang ke Arab Saudi, akan melakukan penerbangan perdananya ke Baghdad pada Kamis, kata direktur pemasaran Saleh Bogary.

"Besok adalah penerbangan pertama kami," kata Bogary kepada AFP. "Kami akan terbang satu penerbangan setiap minggu ke Baghdad (dari Jeddah) dan dua ke Basra," katanya.

Ketika diluncurkan September lalu, Alwafeer milik swasta difokuskan pada penerbangan charter yang membawa para peziarah Muslim ke Jeddah - pintu gerbang utama ke kota suci Mekah dan Madinah - dari Niger, Chad, Libya dan India.

Namun baru-baru ini operator, yang mengoperasikan tiga Boeing 747 450 kursi, telah membuka penerbangan mingguan ke Jakarta membawa semua jenis penumpang, dan mendapat izin pemerintah untuk memulai terbang ke Irak.

Sasaran utama peziarah, kata Bogary. Untuk wisatawan dari

Irak yang dilanda perang bertahun-tahun telah dipaksa untuk melakukan perjalanan darat ke negara lain untuk mendapatkan

penerbangan ke Jeddah, atau naik bus ke kota-kota suci.

Perusahaan penerbangan pembawa bendera negara Saudi Airlines menghentikan penerbangannya setelah invasi Saddam Irak ke

Kuwait pada 1990, dan mereka tidak pernah kembali di tengah hubungan yang tegang antara Riyadh dan Baghdad.

Bahkan sejak Saddam disingkirkan dari kekuasaan pada 2003, pemerintah Saudi telah tetap berhati-hati tentang hubungan dengan Irak, dan masih menolak untuk pembukaan kembali misi diplomatik di Baghdad, mengutip masalah keamanan.

AFP/A026/S006

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010