Singapura (ANTARA) - Saham Singapura ditutup 0,25 persen lebih tinggi pada Senin, didukung oleh data ekonomi AS dan China pekan lalu yang menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi global.

Pasar AS naik ke level tertinggi sepanjang masa Jumat lalu karena data ekonomi yang kuat dari Asia dan Amerika Serikat meningkatkan sentimen. Investor masih akan mencari konfirmasi lebih lanjut karena musim pelaporan meningkat pekan ini.

Sementara itu, harga minyak mentah naik di Asia setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengisyaratkan akan berakhirnya kelebihan pasokan minyak. IEA memperkirakan persediaan minyak di negara maju hanya 57 juta barel di atas rata-rata selama periode 2015 dan 2019 pada Februari, turun dari puncak 249 juta pada Juli.

DBS Group Research mengatakan, "Secara teknis, Indeks Straits Times akan menemukan support di 3.160 poin diikuti 3.115 poin, dan level resistance di 3.230 poin diikuti 3.280 poin."

Indeks acuan Singapura, Straits Times, naik 7,96 poin menjadi 3.209,72 poin. Volume perdagangan 2,46 miliar saham senilai 1,66 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan 244 berbanding 224.

Keppel Corporation naik 1,66 persen menjadi 5,52 dolar Singapura. Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Keppel Shipyard sedang dalam diskusi lanjutan dengan Petrobras untuk kontrak pembangunan penyimpanan produksi terapung dan kapal bongkar muat untuk lapangan Buzios di lepas pantai Brasil. Pengajuan pertukaran perusahaan itu sebagai tanggapan atas artikel di berita harian Upstream berjudul "Transaksi 4,6 miliar dolar AS di dekat Petrobras menyegel pemotongan harga dari dua lapangan Asia untuk pelampung Buzios".

Di antara yang naik tertinggi, DBS Group Holdings naik 0,07 persen menjadi 29,02 dolar Singapura, sementara Venture Corporation menjadi salah satu perusahaan yang merugi dengan turun 0,1 persen menjadi 20,37 dolar Singapura. (1 dolar AS sama dengan 1,33 dolar Singapura)

Baca juga: Saham Singapura berakhir naik 0,53 persen

Baca juga: Saham Singapura berakhir naik 0,17 persen


Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021