Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mendorong rumah sakit mitra untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Saat mengunjungi Rumah Sakit Universitas Brawijaya dan Persada Hospital pada Sabtu (10/4), ia mengatakan bahwa rumah sakit pemerintah dan rumah sakit non-pemerintah yang bermitra BPJS Kesehatan berperan penting dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS.

"Dibutuhkan sinergi bersama dalam mewujudkan cita-cita negara untuk menghasilkan layanan kesehatan yang optimal bagi seluruh peserta JKN-KIS," kata Ghufron sebagaimana dikutip dalam siaran pers BPJS Kesehatan di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan bahwa kualitas pelayanan JKN-KIS bisa ditingkatkan dengan menghadirkan sistem pelayanan digital.

Penyediaan fasilitas layanan digital akan memudahkan dan mempercepat peserta JKN-KIS mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit.

"Yang kami harapkan, peserta sudah tidak ada lagi yang menunggu hingga berjam-jam. Jika sebelumnya masih ada peserta yang harus datang pagi-pagi untuk berobat, dengan adanya layanan digital ini, ketika peserta datang dapat langsung dilayani atau tidak terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan," kata Ghufron.

Dia menjelaskan, BPJS Kesehatan sudah menyediakan layanan digital lewat Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).

Menurut dia, pemanfaatan sistem pelayanan digital selain memudahkan juga mengurangi kemungkinan terjadinya kerumunan yang bisa memicu penularan COVID-19 pada masa pandemi.

Ia mencontohkan, sebelumnya setiap hari ada hampir 300 peserta yang datang ke kantor untuk mengakses pelayanan BPJS Kesehatan​​​ namun  setelah ada PANDAWA hanya 30 sampai 40 orang per hari yang datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan.

"Itu artinya, pelayanan digital sudah dimanfaatkan oleh peserta dan sangat memberikan dampak yang positif bagi mereka yang ingin mendapatkan layanan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Brawijaya Sri Andarini mengatakan bahwa pengelola rumah sakit berkomitmen memenuhi hak peserta JKN-KIS mendapatkan pelayanan yang optimal.

"Kami telah menyiapkan beberapa fasilitas untuk menunjang pemberian layanan. Saat ini, kami sedang melaksanakan soft selling untuk fasilitas Pain Center. Harapannya, dengan adanya fasilitas ini seluruh peserta JKN-KIS bisa mengakses pelayanan dengan cepat dan mudah," kata Sri.

Direktur Persada Hospital Sigit Riyarto mengatakan bahwa pengelola rumah sakit siap bekerja sama dengan BPJS Kesehatan guna mewujudkan pelayanan yang optimal bagi peserta JKN-KIS.

Ia mengatakan bahwa sekitar 40 persen dari keseluruhan pasien di Rumah Sakit Persada merupakan peserta Program JKN-KIS.

"Selanjutnya, kami akan terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk menciptakan layanan berbasis digital yang akan disinergikan ke dalam Program JKN-KIS," kata Sigit.

Baca juga:
Layanan digital mobile JKN jadi solusi di tengah pandemi
Menkes: JKN akan disesuaikan dengan kebutuhan dasar kesehatan

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021