Risiko gangguan kesehatan akibat COVID-19 pada orang berusia di atas 60 tahun berkali-kali lebih besar ketimbang risiko efek samping trombosis parah yang dilaporkan sangat jarang dengan jumlah kadar trombosit yang rendah
Amsterdam (ANTARA) - Pemerintah Belanda akan membatasi penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada usia 60 tahun ke atas menyusul kasus langka pembekuan darah, kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge, Kamis (8/4).

Keputusan itu muncul sehari setelah regulator obat Eropa mengatakan telah menemukan kasus langka pembekuan darah di sejumlah penerima vaksin orang dewasa, meski manfaat vaksin masih lebih besar ketimbang risikonya.

"Orang-orang berusia di atas  60 tahun, kelahiran 1960 an atau lebih awal, dengan aman dapat melanjutkan menerima suntikan AstraZeneca. Orang-orang berusia di bawah 60 tahun akan mendapatkan vaksin berbeda," kata pemerintah melalui pernyataan.

Baca juga: Spanyol akan gunakan lagi vaksin COVID-19 AstraZeneca Rabu depan
Baca juga: WHO Eropa desak negara-negara tetap gunakan vaksin AstraZeneca


Belanda, yang memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca, menjadi salah satu negara yang membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa hari terakhir menyusul kekhawatiran efek samping.

Namun, de Jonge menegaskan risiko yang lebih besar bagi orang dewasa yang lebih tua.

"Risiko gangguan kesehatan akibat COVID-19 pada orang berusia di atas 60 tahun berkali-kali lebih besar ketimbang risiko efek samping trombosis parah yang dilaporkan sangat jarang dengan jumlah kadar trombosit yang rendah," katanya.

Vaksin tersebut, yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford dan dianggap sebagai pelopor vaksin global, menghadapi kekhawatiran keamanan dan masalah persediaan.

Sumber: Reuters

Baca juga: AstraZeneca akan sebut potensi risiko pembekuan darah pada label
Baca juga: EU serahkan kebijakan penggunaan AstraZeneca pada setiap negara

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021