Kairo (ANTARA) - Mesir telah sepakat dengan perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech Ltd untuk memproduksi vaksin COVID-19 Sinovac hingga 60 juta dosis per tahun di Mesir, kata menteri kesehatan Hala Zayed pada Kamis (8/4).

Perjanjian tersebut dapat memberikan dorongan besar bagi upaya vaksinasi di Mesir, yang sejauh ini telah menerima 1,5 juta dosis vaksin COVID dan memiliki populasi 100 juta orang.

Menurut Zayed, kabinet dan kepresidenan Mesir telah menyetujui perjanjian manufaktur bersama untuk membuat vaksin yang akan didistribusikan di Mesir dan negara-negara Afrika lainnya.

Satu fasilitas produksi disiapkan untuk memproduksi 20 juta dosis vaksin per tahun, sementara fasilitas produksi lainnya sedang diselesaikan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 60 juta dosis, kata Zayed.

Mesir sejauh ini telah menerima 854.400 dosis vaksin COVID yang diproduksi oleh AstraZeneca serta 650.000 vaksin lainnya asal China yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Jumlah dosis vaksin Sinopharm yang diterima Mesir akan segera meningkat menjadi 1 juta, kata Zayed.

Mesir mulai memvaksin staf medis garis depan untuk mendapatkan kekebalan terhadap COVID-19 pada 24 Januari dan memperluas peluncuran program vaksinasi pada 4 Maret untuk menyertakan orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden: Mesir mulai vaksinasi COVID-19
Baca juga: Mesir kembali buka penyeberangan Rafah bagi warga Palestina
Baca juga: Mesir buka kembali semua bandara internasional mulai 1 Juli

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021