Kemenag telah membatalkan dan memilih melaksanakan penguatan kompetensi penceramah
Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) membatalkan program sertifikasi untuk penceramah karena penguatan kompetensi jauh lebih rasional dan perlu dilakukan.

"Rencana sertifikasi untuk penceramah ini mencuat pertengahan tahun 2020 dan menuai kontroversi. Namun, Kemenag telah membatalkan dan memilih melaksanakan penguatan kompetensi penceramah agama," ujar LaNyalla di Surabaya, Selasa.

Baca juga: Kemenag bina 8 ribu pendakwah cegah radikalisme

Penguatan kompetensi penceramah melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas lainnya.

Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur itu menilai keputusan membatalkan rencana tersebut sudah tepat.

Baca juga: Bukan sertifikasi dai, Kemenag luncurkan penguatan kompetensi

LaNyalla menjelaskan melalui pelatihan penguatan maka Indonesia akan memiliki para penceramah yang tangguh dan berwawasan nasionalisme.

"Sehingga kita akan mendapati masyarakat tercerahkan. Karena para penceramah merupakan garda terdepan dalam membentuk opini dan paradigma masyarakat," ucap dia.

Baca juga: Sertifikasi dai umum belum diperlukan, sebut legislator

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu mengharapkan dilakukan penguatan substansi dan materi yang berwawasan kebangsaan dan pertahanan nasional, serta antiterorisme yang disampaikan para penceramah.

"Penceramah bisa memberikan pengetahuan mengenai ancaman dan tantangan bangsa. Sehingga masyarakat menjadi waspada dan bersatu membangun bangsa ke depan," tutur LaNyalla.

Baca juga: LaNyalla apresiasi keunikan desain Masjid Agung IKN

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021